Tambang Liar di Morowali Jadi Pemicu Banjir dan tanah longsor yang terus berulang

banner 120x600
banner 468x60

Centealinformationasean.com, 10/1/2025, Morowali,Aktivitas pertambangan nikel di wilayah pesisir Teluk Tomori, khususnya di Dusun Towi, Desa Tamainusi, Kecamatan Soyojaya, Kabupaten Morowali Utara, menjadi perhatian serius.

Berdasarkan penelusuran Jatam Sulteng, kegiatan tersebut diduga memicu banjir dan tanah longsor yang terus berulang. Kerusakan kawasan pesisir laut turut disorot sebagai dampak yang muncul akibat pertambangan di wilayah hulu.

banner 325x300

Pada Jumat, 3 Januari 2025 sekitar pukul 17.30 WITA, banjir yang membawa material longsor melanda Dusun Towi.

Peristiwa ini menewaskan satu orang dan mengakibatkan tiga lainnya terluka.

Banjir serupa beberapa kali terjadi di lokasi ini, diduga dipengaruhi oleh kerusakan hutan penyangga.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah menilai kerusakan ekosistem di Teluk Tomori berhubungan erat dengan aktivitas tambang nikel yang masif. Menurut WALHI, penambangan di daerah hulu menyebabkan kawasan hutan kehilangan fungsinya sebagai pelindung lingkungan, sehingga rawan memicu banjir dan longsor.

Mereka menyebut fenomena ini sebagai representasi langsung dampak hilirisasi nikel yang merambah area hutan serta lahan masyarakat.

Di Kecamatan Soyojaya, terdata beberapa izin usaha pertambangan nikel dengan total luas sekitar 2.070,58 hektare.

Situasi ini memunculkan kekhawatiran terkait keberlanjutan hutan, stabilitas wilayah pesisir, serta keselamatan warga yang berpotensi terdampak bencana serupa di masa mendatang.

( Sholihul)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *