Riau-Kota Pekanbaru-centralinformationasean.com,28/10/2024)Dr. C.Delpi Susanti, S.IP., M.IP., pengamat pemerintahan dan pemerhati perempuan Riau, menyoroti pentingnya peran perempuan dalam memperingati Sumpah Pemuda, sebuah momentum yang diingat setiap 28 Oktober sebagai tonggak bagi perjuangan bangsa yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.
Dalam pandangannya, perempuan memegang posisi strategis dalam mewujudkan cita-cita bangsa, yang tercermin dari tingginya partisipasi pemilih perempuan di Provinsi Riau.
Dengan jumlah pemilih yang mencapai 4.827.022 jiwa, di mana 2.382.021 di antaranya adalah perempuan, perempuan Riau menunjukkan keterlibatan yang signifikan dalam proses demokrasi di 172 kecamatan, 1.862 kelurahan/desa, dan 11.480 TPS.
Perempuan bukan hanya pendukung dari belakang layar; mereka adalah agen perubahan dalam masyarakat, baik di ranah domestik maupun publik,” ujar pemerhati perempuan itu. Ia menegaskan bahwa perempuan memiliki potensi besar dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Menurutnya, pendidikan adalah landasan utama pemberdayaan perempuan dan generasi muda, yang membentuk individu cerdas, berwawasan sosial, dan memiliki nasionalisme tinggi. Dengan peran aktif perempuan dalam pendidikan, generasi penerus yang lebih baik dapat dipersiapkan untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Selain berperan dalam pendidikan, perempuan juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan melestarikan budaya serta nilai-nilai lokal. “Di tengah arus globalisasi yang kian deras.
Perempuan adalah benteng yang menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur, yang diwariskan kepada generasi muda,” jelas Dr.(C). Delpi itu. Di Provinsi Riau, yang memiliki hampir 4,8 juta pemilih, perempuan berperan penting dalam mengajarkan adat istiadat dan budaya Melayu, memperkuat fondasi moral masyarakat, serta menanamkan cinta tanah air yang mendalam.
Lebih lanjut, Dr.(C). Delpi menekankan perlunya perempuan terlibat aktif dalam politik dan pengambilan keputusan. “Keterlibatan perempuan dalam politik bukan sekadar untuk kepentingan pribadi, tetapi demi kepentingan masyarakat luas,” katanya.
Dengan berpartisipasi aktif dalam politik, perempuan dapat memastikan suara mereka didengar dan hak-hak mereka diperjuangkan. Kehadiran perempuan dalam posisi strategis di pemerintahan dan lembaga publik adalah langkah krusial menuju kesetaraan gender dan keadilan sosial, yang akan membawa dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.
Solidaritas antara perempuan juga menjadi aspek yang tak kalah penting dalam memajukan peran perempuan. Dianya menyebutkan bahwa perempuan memiliki kekuatan dalam membangun jaringan dukungan melalui organisasi dan komunitas.
Dimana mereka dapat saling mendukung, mengatasi tantangan bersama, serta memperkuat posisi tawar perempuan dalam masyarakat. Semangat solidaritas ini mencerminkan cita-cita persatuan yang diusung dalam Sumpah Pemuda,” tegasnya.
Dalam penutupnya, Delpi menyatakan bahwa perempuan bukan hanya pelaku sejarah, tetapi juga arsitek masa depan bangsa.”Tugas perempuan adalah menjaga, mengembangkan,dan meneruskan semangat persatuan yang diwariskan oleh para pemuda di masa lalu,” ungkapnya.
Dengan peran ini, perempuan di Riau dan di seluruh Indonesia, termasuk lebih dari 2,3 juta pemilih perempuan di Provinsi Riau, diharapkan mampu menjadi kekuatan pendorong kemajuan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Dipertegas bahwa perempuan tidak sekadar hadir dalam jumlah, tetapi hadir dalam peran, pengaruh, dan kepemimpinan. Melalui semangat Sumpah Pemuda, perempuan Riau dan seluruh Indonesia diharapkan terus berkontribusi sebagai bagian dari perjuangan kolektif untuk masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan. tutur Dr.(C). Delpi Susanti, S.IP.,M.IP, sebagai pengamat pemerintah dan pemerhati perempuan asal Riau pada momentum Sumpah Pemuda ini.
Sumber :Dr.C.Delpi Susanti S.IP.M.IP.
Editor : Dedi U.