ILMU PALING LOGIKA PALING DASAR ; REALITAS KONTEKS BERFIKIR HITAM PUTIH.

banner 120x600
banner 468x60

Centralinformationasean.com, Filsafat, Disebut “paling dasar” karena semua bentuk ilmu dan konsep kebenaran berangkat dari realitas.Ilmu pengetahuan dan kebenaran berdiri diatas realitas-bukan diatas ilusi.Masalahnya ; banyak manusia yang belum faham konsep realitas.

Realitas atau ADA adalah suatu yang terlalu luas untuk ditangkap keseluruhannya oleh indera,terlalu banyak untuk di dokumentasi oleh komputer se- besar dan secanggih apapun maka manusia hanya bisa merangkum benang merah atah garis besarnya sebatas apa yang dapat mereka tangkap atau ketahui.

banner 325x300

Tak ada seorang manusia pun yang bisa mengetahui apalagi memaparkan realitas secara utuh-menyeluruh secara 100 persen tanpa ada yang tersembunyi atau gaib.Maka karena itulah dalam kamus ilmu pengetahuan manusia ada istilah “gaib,tidak diketahui,belum diketahui,mysteri,teka teki” Itu tanda bahwa manusia tak bisa sepenuhnya mengetahui realitas.

Ini seperti manusia masuk hutan rimba atau menyelam kedalam lautan maka yang bisa manusia tangkap selalu hanya sebagian kecilnya.Sebagian besarnya mysteri alias gaib (bukan alam gaib).

Tapi materialistis punya konsep yang salah tentang realitas,mereka berpendapat “realitas adalah sebatas yang manusia alami via inderanya” konsep tentang realitas yang Salah Kaprah,karena bertentangan baik dengan kenyataannya maupun dengan logika akal sehat.

Ini rumusan logika sehat nya ; Apapun yang manusia tangkap-alami semua itu hanya bagian kecil dari realitas dan bukan keseluruhan realitas (!)

Materialist mudah vonis sesuatu (yang sebenarnya tidak mereka ketahui empirisnya) sebagai dongeng-tahayul- halusinasi dsb itu sebenarnya bukan selalu cermin intelektulitas tapi sering merupakan ekspresi dari pemahaman terhadap realitas yang salah kaprah tadi.

Orang beragama percaya kepada hal hal gaib ya itu sesuai dengan ilmu realitas bahwa yang bisa manusia ketahui dari realitas itu hanya sebagian kecil.

Dalam dunia sains kita mengenal istilah “asumsi,hipotesa,prediksi,penjelasan teoritis”,Dalam dunia filsafat kita mengenal istilah “spekulasi” dan dalam dunia agama ada istilah “iman”,Itu semua adalah tanda bahwa manusia hidup dalam realitas yang tidak bisa sepenuhnya bisa mereka ketahui dan paparkan.

Sains betapapun prinsipnya empiris dan metodenya empirisme tapi faktanya tetap tak bisa membuktikan seçara empiris secara 100 persen semua obyek yang ditelitinya,bahkan bisa jadi yang belum diketahuinya masih lebih banyak dari yang telah diketahuinya.

Begitu pula filsafat,betapapun menggunakan sarana keterampilan akal para pemikir terbaik dari tiap zaman berbeda tapi tetap tidak bisa menguak realitas secara keseluruhan.

Dan begitu pula agama hadir sebenarnya bukan untuk memperlihatkan realitas secara utuh menyeluruh secara 100 % tapi pertama,untuk memberi tahu realitas penting yang belum diketahui lewat sains maupun filsafat dan kedua,intinya untuk memberitahu konstruksi Ilahi atas realitas. Dalam dunia agama yang namanya realitas itu bukan sesuatu yang melulu musti untuk dilihat tapi inti atau utamanya adalah untuk difahami secara akal budi.

Beragan Peetanyaan Besar ; Apakah penting untuk mengetahui realitas secara keseluruhan ?
Apakah realitas itu untuk ditangkap secara inderawi atau untuk difahami secara akal budi .
Apakah realitas itu memiliki sumber yang menopangnya ; mendesain,mencipta, mengatur, menata atau semua terjadi dengan sendirinya secara acak- kebetulan probabilistik ?
Apakah realitas itu memiliki makna serta tujuan atau tanpa makna dan tujuan apapun ?

Itu semua adalah pertanyaan pertanyaan ilmiah berbasis metafisika karena dalam sains fisika semua itu bukan hal yang dimunculkan.

Orang berpikiran mendalam akan memikirkannya secara serius,Sedang orang yang fokusnya hanya kepada bukti dan pembuktian empiris menganggap semua itu “omong kosong dan tak berguna” (bagi mereka lebih berguna teknologi ketimbang pembicaraan metafisika),”Apa hasil metafisika” ? celetuk seorang ateis yang arogan.

Bagi seorang metafisikus atau yang beragama pertanyaan serta jawaban metafisika walau tidak memberi keuntungan secara materi tapi memberi mereka Kepuasan.

(Sholihul)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *