Centralinformationasean.com , Biografi , Bila mendengar nama Anto Sugiarto mungkin telinga kita akan merasa asing, namun apabila mendengar nama Manthous maka tentu kita akan ingat akan seorang penyanyi langgam campursari yang berasal dari Propinsi Yogyakarta yakni dari Kabupaten Gunungkidul.
Anto Sugiarto atau kita kenal sebagai Manthous lahir di Gunungkidul 10 April tahun 1950. Nama tersebut merupakan nama pemberian dari orang tuanya yang bernama Suyadi Wiryo Atmojo. Biasanya untuk menyebut panggilan seseorang, maka orang tersebut tidak akan dipanggil nama lengkapnya melainkan nama awalan tengah atau akhiran saja.
Begitu juga Anto Sugiarto, nama panggilannya berasal dari nama depan Anto, namun karena beliau pada akhirnya terkenal sebagai penyanyi langgam campursasi, maka nama panggilannya berubah karena mendapat kata awalan, sisipan dan akhiran sehingga berubah menjadi Manthous.

Meskipun ia tidak memiliki latar belakang pendidikan seni, bakat seni musik yang ia miliki tidak dapat dianggap sepele. Pada tahun 1968, ketika berusia 16 tahun, ia memutuskan untuk hijrah ke Jakarta hanya dengan title lulusan SMP.
Ia hidup sebagai pengamen jalanan hingga pada tahun 1969 ia bergabung dengan Orkes Keroncong Bintang Jakarta sebagai pemain cello petik. Perbaikan kehidupan ini terjadi karena didorong oleh kemauan yang keras untuk menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa melalui bidang seni.
Sejak tahun 1971, Manthous mulai menekuni dunia rekaman di Musica Studio bersama A.Riyanto.Tahun 1976 Manthous mulai membuat music pop band.Dan music pop band ini untuk mengiringi penyanyi Benyamin S(Alm) pentas ke seluruh Indonesia.
Di tahun yang sama, ketika telah piawai bermain bas, ia mendirikan grup band Bieb Blues.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1980, ia bergabung dengan Idris Sardi dalam grup Gambang Kromong Benyamin Sueb. Ia juga pernah menjadi pengiring Bing Slamet ketika tampil melawak dalam Grup Kwartet Jaya.
Sejak tahun 1987, ia mulai mengaransemen lagu pop berirama keroncong dan berhasil membawa musik pop keroncong ke Tokyo bersama Rinto Harahap di tahun 1990. Tahun 1991, musik Pop Keroncong pimpinan Manthous mengikuti ‘ PAN PACIFIK MUSIC FESTIVAL “(Super Ladies to Gether).
Hasil karya Manthous dikenal selalu menampilkan musik khas campursari dengan langgam-langgam Jawa, rock, reggae, gambang kromong, dan sebagainya. Karya-karyanya banyak yang dibuat rekaman kaset di Semarang. Ia tidak hanya menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya, melainkan mengajak penyanyi lain seperti Sulasmi dari Sragen, Minul dari Gunung Kidul dan Sunyahni dari Karanganyar.
Karyanya yang banyak dikenal oleh orang di seantero Indonesia antara lain Gethuk yang dipopulerkan oleh Nur Afni Octavia. Meskipun telah menderita stroke tahun 1995 dan harus duduk di kursi roda, ia tetap aktif bernyanyi. Manthous meninggal pada tanggal 9 Maret 2012.
( Sholihul)












