Centralinformationasean.com, 2012/2024, Iptek dan Seni, Sejarah dan Perkembangan Shorinji Kempo: Dari Shaolin ke Jepang
Shorinji Kempo adalah seni bela diri Jepang yang terinspirasi dari Kungfu Shaolin di Tiongkok. Seni ini tidak hanya mengajarkan teknik pertarungan tetapi juga menekankan pengembangan spiritual, mental, dan fisik untuk menciptakan individu yang seimbang. Shorinji Kempo memiliki sejarah panjang yang mengakar pada filosofi Zen dan nilai-nilai kemanusiaan.
Asal Muasal: Kungfu Shaolin
Kungfu Shaolin berasal dari Biara Shaolin di Tiongkok, tempat seni bela diri dikembangkan sebagai bagian dari disiplin spiritual. Kungfu Shaolin menggabungkan gerakan fisik yang kuat dan meditasi untuk melatih tubuh dan pikiran secara menyeluruh. Seni ini kemudian menyebar ke seluruh Asia dan memengaruhi banyak aliran bela diri, termasuk Shorinji Kempo.
Doshin So, seorang perwira intelijen Jepang yang bertugas di Tiongkok pada masa perang, mempelajari berbagai seni bela diri Shaolin dan filsafat Zen di sana. Ia mendalami teknik-teknik bela diri seperti Kenpō (ilmu tinju Shaolin) dan ajaran spiritual dari biara-biara Tiongkok.
Pendirian Shorinji Kempo di Jepang
Setelah Perang Dunia II berakhir, Jepang mengalami kehancuran moral dan spiritual. Melihat situasi ini, Doshin So, lahir di Tadotsu, Prefektur Kagawa, Jepang.
Shorinji Kempo didesain sebagai sistem yang tidak hanya mengajarkan bela diri tetapi juga membangun karakter, nilai kemanusiaan, dan kepercayaan diri. Filosofi utamanya adalah “keseimbangan antara kekuatan dan kasih sayang” (riki ai funi), yang berakar pada ajaran Zen.
Tokoh-Tokoh Terkenal dalam Shorinji Kempo
1. Doshin So: Pendiri dan inovator Shorinji Kempo yang menciptakan sistem bela diri berbasis filosofi.
2. So Yuuki: Putri Doshin So yang melanjutkan kepemimpinan dan mengembangkan organisasi secara internasional.
3. Masaki Kondo: Salah satu murid senior yang menyebarkan Shorinji Kempo ke luar Jepang, terutama ke negara-negara Barat.
Metode dan Karakteristik Shorinji Kempo
Shorinji Kempo menggabungkan teknik pertarungan jarak dekat dengan elemen filosofi Zen. Metodenya mencakup:
1. Gōhō (Teknik Keras): Serangan langsung seperti pukulan, tendangan, dan blokir.
2. Jūhō (Teknik Lembut): Kuncian, lemparan, dan teknik melumpuhkan lawan tanpa melukai.
3. Seiho: Teknik penyembuhan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh.
4. Meditasi Zen: Latihan spiritual untuk mengasah pikiran dan meningkatkan konsentrasi.
Dibandingkan dengan ilmu tinju Shaolin (Shaolin Quan), Shorinji Kempo lebih terstruktur sebagai sistem bela diri modern dengan fokus pada filosofi kemanusiaan dan pendidikan. Tinju Shaolin lebih menitikberatkan pada seni bertahan hidup dengan gerakan yang bervariasi dan dinamis berdasarkan formasi hewan.
Perkembangan Shorinji Kempo di Seluruh Dunia
Setelah didirikan, Shorinji Kempo dengan cepat menyebar di Jepang dan ke luar negeri. Organisasi utama, World Shorinji Kempo Organization (WSKO), mengatur lebih dari 1,5 juta praktisi di lebih dari 40 negara. Di negara-negara Barat, seni bela diri ini menarik perhatian karena pendekatan holistiknya yang mengintegrasikan fisik, mental, dan spiritual.
Seminar, pelatihan internasional, dan pertunjukan sering diadakan untuk mempromosikan Shorinji Kempo di berbagai belahan dunia.
Keberadaan Shorinji Kempo Saat Ini
Shorinji Kempo tetap menjadi salah satu seni bela diri yang dihormati. Di Jepang, seni ini diajarkan di universitas, dojo, dan sekolah. Secara global, komunitas Shorinji Kempo terus berkembang dengan ribuan murid baru setiap tahun.
Meskipun seni bela diri lain seperti MMA dan Brazilian Jiu-Jitsu semakin populer, Shorinji Kempo mempertahankan daya tariknya berkat filosofi uniknya yang mengajarkan perdamaian, keseimbangan, dan pengendalian diri.
Dengan kombinasi nilai tradisional dan pendekatan modern, Shorinji Kempo terus menginspirasi praktisi di seluruh dunia.