Centralinfomationasean.com-23/10/2024-Renungan, Duduk-duduk sambil merenung tentang hidup ini. Hasil permenungan yang didapat hendaknya menjadi dasar pijakan untuk berlangkah pergi untuk melakukan pekerjaan yang baik untuk buat hidup lebih baik dan lebih berarti.
Ada mata dan mata itu mesti baik dan mata itu mesti sehat artinya jangan pake mata untuk jadi mata-mata.
Mata hendaknya menjadi jendela untuk meneropong jauh untuk memilih dan memilah segala sesuatu yang tampak dan menghiasi dunia di depan mata ini atau di sekitar kita ini dan setelah melihat yang dilihat mulut segera berbicara.
Berbicara dan berbicara apa adanya. Berbicara secara jujur. Jangan bicara saja tapi melakukan apa yang dikatakan oleh mulut.
Bicara dan menimbang pembicaraan supaya memberi hasil nyata dan baik.
Banyak orang pada jaman ini jadi penguasa panggung tapi hasil tampak kosong karena pembicaraan orientasinya hanya untuk mencari simpati pada orang lain terlebih pada kalangan elit.
Melihat dan berbicara yang merupakan karya sentuhan Yesus dalam bacaan HM xxiii/b, tentu bukan momentum mengisi perjalanan Yesus dan sekedar memberi hadiah bagi mereka yang cacat di depan mata Yesus tapi ini menjadi Alat momentum transformasi pengalaman spiritual untuk mengubah hidup dari gelap, dari bisu menjadi dapat melihat dan dapat berbicara tapi hal ini lebih menjadi awal langkah baru menuju kebahagiaan dalam hidup.
Yang malang dan tak berdaya(buta)berubah menjadi manusia yang mau mandiri, berlangkah sendiri tak perlu dituntun dan yang tak dapat berbicara akhirnya ikut berpartisipasi dalam dunia nyata hari ini dengan menjadi sumber pewarta tentang kebenaran dan keadilan.
Karena itu perjumpaan dengan Yesus dalam peristiwa iman hendaknya menjadi tanda transformasi diri menuju hidup yang lebih baik dan lebih berarti.
Tuhan buatlah aku dapat melihat dan dapat berbicara dengan jelas dan jujur tentang kebenaran dan keadilan tentang diri, orang lain.
Berbicara membela kepentingan mereka orang kecil yang direbut haknya.
Tentang nilai – nilai otonom Dependen kebenaran universal yang tidak terbatas kepentingan ras dan golongan.
Dunia ini butuh mata yang jernih dan mulut yang berbicara dari dalam hati bersih tampa hitung untung dan rugi, tanpa takut pada penguasa dunia yang rakus dan mencari keuntungan pada diri dan jaringan yang sudah jadi paket.
(Sholihul)