Centralinformationasean.com, 8/1/2025, Grobogan,ST guru agama salah satu SMP di Kabupaten Grobogan terpaksa berurusan dengan penegak hukum tatkala perilakunya terbongkar usai digerebek warga.
Berawal dari kecurigaan warga dengan aktivitas tidak wajar antara ST dengan siswanya YS yang selalu berduaan dalam rumah hampir setiap hari.
Kecurigaan warga akhirnya terbukti. Saat digerebek di rumahnya, ST sedang berhubungan badan dengan siswa kelas 9 layaknya pasangan suami istri.
Menurut tetangga pelaku, Nur Rohmad, awalnya korban datang ke rumah pelaku dengan cara dijemput menggunakan sepeda motor. Namun pada hari berikutnya korban datang sendiri ke rumah ST setelah ditelepon.
“Warga awalnya tidak curiga karena mengira korban saat itu sedang belajar mengaji di rumah pelaku,” katanya, Sabtu (4/1/2025).
Kecurigaan warga muncul ketika melihat pelaku dan korban masuk ke dalam kamar mandi di belakang rumah. Setelah diamati hingga beberapa kali, warga kemudian beramai-ramai menggerebek rumah ST dan didapati kedunya sedang berbuat mesum.
“Keduanya sempat digerebek hingga dua kali dengan kasus yang sama. ST berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi,” ucapnya.
Pasca digerebek, pelaku kemudian keluar dari tempat kerjanya sebagai guru.
Namun beberapa bulan kemudian, pelaku kembali berbuat hal serupa dan membawa kabur korban dari sekolah. YS sempat disembunyikan pelaku di sebuah kamar kos tak jauh dari rumah pelaku, dengan tujuan agar tetap bisa memaksanya untuk berhubungan intim.
YS mengaku sudah dua tahun dipaksa berhubungan badan dengan ibu gurunya berinisial ST. “Waktu itu, saya masih kelas 8. Saya dirayu akan diberikan uang ibu guru dan pakaian jika mau melayaninya,” ucapnya.
Menurut pengakuan YS, ia sudah dua tahun dipaksa berhubungan badan dengan ibu gurunya berinisial ST.
“Waktu itu, saya masih kelas 8. Saya dirayu akan diberikan uang dan pakaian jika mau melayaninya,” ucapnya, Minggu (5/1/12025).
Mencengangkannya lagi, YS dan ST sudah 10 kali berhubungan badan di rumah pelaku sendiri.
YS mengaku tidak berani menolak ajakan ST karena takut nilainya dikurangi.
“Awalnya, disuruh les mengaji. Setelah seminggu pelajaran mengaji, saya disuruh begituan,” ucapnya.
( Sholihul)