Centralinformationasean.com, Sekayu 28-12-2024
Beberapa hari lagi kita akan menyambut pergantian tahun dari tahun 2024 memasuki tahun 2025.menjadi harapan besar bagi masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin menanti solusi dari regulasi tambang minyak tradisional.
Menanti persoalan terkait solusi terhadap tambang minyak masyarakat musi banyuasin tersebut yang saat ini tengah diperjuangkan dan telah sampai pada pembahasan di pemerintah pusat, Ketua IWO Muba Riyansyah Putra SH CMSP mengajak masyarakat Muba menjaga potensi dari sumber daya alam kabupaten Musi Banyuasin tersebut.
“Mari kita jaga potensi tambang minyak yang merupakan hasil sumber daya alam kabupaten Musi Banyuasin agar terus dikembangkan dan dikelola dengan baik guna meningkatkan perekonomian masyarakat Musi Banyuasin itu sendiri,” kata Riyan, Sabtu (28/12/2024).
Di tahun 2024 ini telah banyak dilalui pro dan kontra terkait permasalahan tambang minyak sehingga aktifitas yang dilakukan masyarakat seperti tersendat dengan problem regulasi yang belum menemui titik terang.
Oleh karenanya, harapan besar bagi masyarakat musi banyuasin yang sebagian besar menggantungkan hidup dari tambang minyak agar segera di tahun 2025 turunnya perpres terkait regulasi tambang minyak tradisional masyarakat.
“Dari tambang minyak ini puluhan ribu masyarakat Musi Banyuasin bergantung hidup dan mencari sesuap nasi didalamnya, maka sangat pantas kalau mereka mengharapkan jikalau nantinya pada tahun 2025 terbitnya perpres tentang regulasi sumur minyak masyarakat,” terangnya.
Potensi dari tambang minyak masyarakat memberikan peningkatan terhadap perekonomian kabupaten musi banyuasin apabila dikelola dengan baik.
Dengan tambang minyak tersebut masyarakat yang dilanda kemiskinan semakin turun karena dampak dari tambang minyak yang membuka peluang bagi masyarakat untuk bekerja.
“Tingkat kemiskinan di Musi Banyuasin berkurang karena masyarakat mencari peluang usaha yang berasal dari tambang minyak, jadi adanya tambang minyak tradisional ini membuka keran bagi perekonomian kabupaten musi banyuasin,” tukasnya.
Repoyer : Edi Safarudin
