Catatan Naniek S Deyang:Strategi China RRT Kuasai Indonesia.

banner 120x600
banner 468x60

Centralinformationasean.com ,Opini ,14/11/2024) Sekarang terbukti orang Chindo sendiri yang mengungkap, banyak orang China daratan Sudah tersebar dan tinggal di Kawasan PIK, dan berbisnis di situ tapi duitnya dibawa ke negara leluhurnya Tiongkok .

Dari sebuah catatan didapat berbagai sumber , Naniek S Deyang menyampaikan berapa kuat Strategis untuk orang China RRT kali ini.

banner 325x300

Sudah Tak Terhitung saya mengkritisi proyek reklamasi Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta.

Berkai-kali saya tulis dengan cara halus sampai terang-terangan, bahwa PIK ini jelas proyek perluasan untuk orang dari negara China sana atau Mainland (China daratan Red ).

Sekarang terbukti orang China Indonesia (Chindo) sendiri yg membuka (video -red), bahwa banyak orang Mainland Sudah tinggal di PIK, dan berbisnis di situ tapi duitnya dibawa ke negara leluhurnya Tiongkok .

PIK milik Aguan dan Tommy Winata ini, awalnya kan sangat kontroversial, dan sempat dihentikan.

Kemudian proyek PIK 2 boleh dikatakan dibangun di atas air mata rakyat Tangerang -Banten.

Bagaimana tidak? Tanah rakyat yang dekat pesisir pantai itu hanya dihargai 48 ribu/meter persegi. Nanti kalau sudah jadi proyek per meternya bisa dijual 100 juta /meter dan yang beli China dari Mainland alias Chino dari Tiongkok.

Maklum dengan penduduk 1,5 miliar RRT sdh tidak layak sebagai daerah hunian karena sanitasinya jelek, sehingga warga RRT cari udara segar sambil berbisnis ke beberapa negara, termasuk ke Indonesia antara lain membidik tinggal di PIK.

Proyek PIK 2 yg juga milik Aguan ini entah apa yang mendasari tiba oleh Pak Jokowi dijadikan sebagai PSN (proyek strategis nasional) di tahun 2024.

Sebagai PSN maka PIK boleh menabrak aturan apa saja karena menjadi proyek strategis nasional, termasuk membeli murah tanah rakyat dan rakyat pun dipaksa harus mau melepaskannya.

Mengapa Pak Jokowi demikian gegabah menjadikan PIK 2 sebagai PSN? Bisa jadi sebagai “tukar guling” ( imbal balas jasa)
karena Aguan menjadi konglomerat pertama yang membangun hotel di IKN dengan dalih investasi dan Hilirisasi.

Yang jelas masyarakat intelektual mempertanyakan masak PIK, proyek yg lebih mirip sebagai Beijing ini jadi proyek strategis nasional artinya Strategis untuk rakyat China dari negeri RRT .

Setiap saya ke PIK yang sudah jadi di PIK 1 misalnya, saya merasa seperti di Tiongkok, banyak makanan sono, lagu yang diputar semua lagu lagu China, yang datang dan pergi juga Chino semua (red), rata-rata juga pada berbahasa mandarin dan anjing lun dituntun sana-sini untuk diajak jajan. Tidak ada wajah Indonesia di sana

Prediksi saya ternyata benar, saksi mata orang Chindo mengatakan, saat ini di PIK dan Tangerang mulai masuk orang China dari RRT dengan memakai paspor wisata yang diperpanjang 3 bulan sekali.

Selain menyelundupkan Narkoba dimana kapal langsung bersandar di rumahnya, mereka di PIK juga menjadi pebisnis gelap, termsuk di PIK ini menjadi tempat tinggal para bandar judi online.

Belakangan yang marak di PIK, para warga negara China itu berbinis untuk mencaplok konsumen di Indonesia, dengan menjual barang2 impor ilegal dari China.

Lha gimana Indonesia gak ancur, barang yang dijual online baik melalui TikTok maupun platform lain, semua merupakan barang impor dari China tetapi ilegal, diangkut melalui kapal besar, nanti di tengah laut dipindah ke kapal lapal kecil yang langsung bisa bersandar di rumah mereka di PIK.

Maklum semua rumah rumah di PIK menghadap ke laut lepas. Lalu uang hasil jualan itu ditaruh di perbankan Indonesia? Sama sekali Tidak. Langsung dikirim ke negara mereka ke RRT sana.

Nah gimana perekonomian Indonesia nggak berantakan, kalau rakyat mentalnya dirusak dari Narkoba yang disinyalir masuk gila-gilaan lewat PIK, kemudian orang orang China dari RRT berbondong-bondong masuk Indonesia utamanya tinggal PIK, kemudian orang Orang Tiongkok itu mengeruk uang dari orang Indonesia dengan menjual barang barang ilegal (makanya harganya murah).

Tak pelak kantor Bea Cukai pun gak bisa mengutip pajak impor, dan duit hasil jualan dr rakyat Indonesia juga langsung digotong ke Tiongkok, tidak ada yang tertinggal di Indonesia.

Last but not least ,Alasan hanyalah satu Pilihannya menjadikan proyek PSN, Rekayasa strategis Penguasaan Jangka Panjang.

( Sholihul)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *