Dua Orang Siswa MA Roudotus Subban Tawangrejo Tewas Akibat Tenggelam di Sungai Tapen,Guyangan .

banner 120x600
banner 468x60

Centralinformationasean.com, Pati, Pusara Aldo Belum Kering dari siraman air Hujan semalam masih membasah,Bunga masih bertabur diatasnya , Duka mendalam Keluarga si Mbah Sarmiah Rt1 RW 2 Karang Wotan, Pucakwangi yang telah Kehilangan Cucu tercintanya,yang menjadi satu satunya Harapan, Kandas ,Karena Musibah.

Aldo yang digadang gadang sang nenek dan Keluarga untuk melanjutkan estafet Mbah Rebo Almarhum ,seorang sesepuh ,pinisepuh berpengaruh di Desa Kopek ,Karangwotan, sudah Berangkat mendahului kita .

“Seperti mimpi disiang Bolong “Keriangan keceriaan” Aldo serta ramah tamah dengan tetangga masih terbayang Dimata tetangga ,begitu pun Dimata teman teman Organisasi sekolah ,di Pramuka dan kegiatan lainnya” terang Agus Botok Ayu .

banner 325x300

Nyawa Aldo terenggut tak terselamatkan oleh derasnya aliran Kedung Tapen , Aliran Sungai Cabean ,dimana Tapen turut Desa Guyangan ,Winong Pati ,Jawa Tengah .

Aldo dimakamkan di Pemakaman Kepundung Gong ,Dukuh Kopek, Karangwotan. Disana terukir Kayu Jati Nisan tertulis “Aldo” , 9 /11/2024.

Berdasar keterangan diperoleh Media dari Akun Facebook,Baiant Yusuf Moh , Kronologi Kejadian , Pada hari Sabtu, 9 November 2024 ,Sekitar Pukul 3 Sore,MA Raudhatul Subban , Tawangrejo ,Winong diterangkan melakukan Kegiatan Semacam Out Bond berlokasi di Tepian Sungai Kedung Tapen,Guyangan, didampingi 3 Guru dalam rangkaian kegiatan “Persami ” istilah (Perkemahan Sabtu Minggu).

Kedung Tapen turut serta Wilayah Antara Dongklo dan Cabean,dimana sungai Tapen memiliki Air terjun dan Air yang jernih,dan Sungai Tapen tersebut turut Desa Guyangan Rt.4 Rw 3,Desa Guyangan, Berangkat dari Tawangrejo dengan Berjalan Kaki ,bersama sama Peserta Lainnya.

Ditambahkan keterangan dari medsos tersebut ,Setelah sampai Lokasi Sungai Kedung Tapen tersebut, Acara Outbound Pun dimulai,Korban Pertama mencoba masuk dan seberangi Sungai, namun tidak bisa berenang, minta tolong kepada Korban Kedua(2), Korban kedua mencoba menolong masuk sungai juga ,namun karena tidak menguasai Medan , Justru korban kedua terbawa Arus juga ,sehingga kedua duanya tenggelam dan akhirnya meninggal Dunia dalam keadaan mengapung.

Setelah tidak ada pergerakan ditambahkan lagi Saksi ketiga terjun ke Sungai Menolong keduanya ,minta tolong kepada Saksi pertama dan saksi Kedua masuk juga mengangkat Korban yang lain, Selanjutnya saksi Ketiga, Memberitahukan musibah kecelakaan Outbond tersebut Kepada Pemdes Guyangan sebagai penguasa Wilayah tersebut ,yang selanjutnya diteruskan laporan Ke Polsek Winong.

Menurut keterangan Warga ,saksi pertama ,an .Damin bin Sarpin (52) tahun ,Warga Cabean Rt 7 Rw 4, Guyangan,Winong , saksi kedua ,Ahmad Sardi bin Dardi (35),Juga adalah Warga Guyangan Rt7 Rw.3, Saksi ketiga ,Raji’ul Wahyudi (30),Warga Tapen.

Menurut keterangan Slamet salah satu Keluarga ,Sudah mendapat Kunjungan MA Roudotus Subban diwakili Kepala Drs Mustaghfiri , Menyampaikan bela sungkawa,dan sekedar santunan kematian siswanya hari ini (10/11/2024).

Disusul Polsek Winong yang minta keterangan Keluarga ,dimana tiba tiba Slamet dimintai membuat keterangan dan Tanda tangan ,menerangkan jika Musibah kematian ini Bencana atau kecelakaan biasa , Namun menurut keterangan ,Slamet menolak dan meminta rekonstruksi Ulang peristiwa tersebut dan minta Sekolah MA Raudhatul Subban ,Tawangrejo Untuk memberi keterangan yang jelas tentang Awal Kronologi kematian Adiknya ” Aldo” tersebut ,hal tersebut dibenarkan Sumari ,Kepala Desa Karangwotan ,yang membenarkan sikap Slamet sebagai Perwakilan Korban , begitu pun Pak Kades Juga akan menolak menandatangani berita acara tersebut ,jika tidak bener dan sesuai prosedur ,Bertahap , diinvestigasi sebenar benarnya ,Seakurat mungkin dan transparan ,bertahap sesuai dengan SOP.

“Keganjilan dari peristiwa Naas yang menimpa anak MA “Aldo” ini, Jika ditelusuri , meninggal Dunia dalam Keadaan bagaimana ,suatu kegiatan ekstra kulikuler itu Resmi yang diwajibkan Sekolah atau Kemauan sendiri , bagaimana Pertanggung jawaban Sekolah MA Tawangrejo ini Bagaimana ,kok Makin Nggak jelas ,disamarkan ,Begitu Juga Polsek Winong ,sebagai Wilayah Hukum Tempat Kejadian Perkara ,jika memerintahkan Polsek Pucakwangi juga seharusnya bersama sama normatif hadir ke Rumah Korban dan melalui Prosedur yang jelas ” Jelas Slamet.

Ibu Murti sebagai Tante Aldo, wakil dari ibu Korban juga geram dengan sikap Sekolah yang tidak kooperatif,setelah kejadian itu, dimana Fihak Sekolah seolah olah tutup mata ,lalu menyerahkan begitu saja kepada Polsek Winong untuk menutup nutupi kasus ,tanpa mau tahu dampak kerugian kehilangan keluarga , penderitaan dan kesedihan yang kami rasakan “Ungkap Murti.

Akan kejadian ini pokok saya ( Murti. Red) tidak menerimakan dan meminta keadilan seadil adilnya Kepada Yang bertanggungjawab terselenggaranya Acara Naas ini , Peristiwa ini akan saya Laporkan Kembali ke Polresta Pati,Polda Jawa Tengah untuk menuntut Fihak fihak yang terlibat penyelenggara “Persami dan outbound” tersebut agar Bertanggungjawab secara Hukum,Ini soal hidup Manusia ,tentang nyawa pak ,Bukan nyawa hewan yang jika mati langsung dikubur saja tanpa ada solusi dan pertanggung jawaban.

“Untuk ini kami selaku Keluarga meminta Polresta Pati Segera mengusut Tuntas ..”Peristiwa” Kematian Anak kami tersebut,siapa yang bertanggung jawab” Pungkasnya.

(Sholihul/ Tim)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *