Gegara CLBK Dengan Istri Orang, Oknum Kades di Madina Jadi Topik Utama Sorotan Publik

banner 120x600
banner 468x60

Mandailing Natal – centralinformationasean.com –
Viral.! Peristiwa terjadinya pencegatan mobil Kepala Desa Kampung Sawah (Ar) yang dilakukan seorang pria inisial (SM) di jalan Desa Patiluban Hilir, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal pada, Sabtu (7/12/24) kemaren semakin memanas.

Diketahui sebelumnya, motif terjadinya pencegatan yang berujung kepada pengrusakan kaca mobil diduga akibat buaian gelombang asmara (Ar dan Us) dari Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK), sehingga disinyalir hubungan terlarang keduanya telah menimbulkan pertengkaran sengit di antara Suami-Istri sampai-sampai berujung kepada penganiayaan dan pengerusakan.

banner 325x300

Modus awal beli duren, kuat dugaan belah duren.
Beginilah perilaku seorang oknum pemimpin zaman sekarang, harapan masyarakat terhadap perubahan yang jauh lebih baik di Desa Kampung Sawah kini pupus sudah, yang ada malah sebaliknya, nama baik dan citra Pemerintahan Desa Kampung Sawah saat ini mulai tercoreng ulah Nafsu sesaat sang Kadesnya sendiri.

Mengapa awak media berasumsi kepada hubungan perselingkuhan yang terjadi antara Kades dan Us istrinya SM? Hal itu setelah mengumpulkan sejumlah informasi dari beberapa narasumber, dari sejumlah keterangan yang dihimpun awak media, semua pembicaraan mengarah kepada dugaan adanya hubungan lama sebelumnya yang pernah terjalin antara Kades Kampung Sawah (Ar) dengan (Us) istri dari (SM) alias Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK).

Hubungan keduanya ini dikabarkan pernah terhenti karena ketahuan oleh suami Us berdasarkan dari adanya pembicaran akrab antara keduanya melalui pesan singkat WhatsApp. Kemudian suami Us keberatan meskipun akhirnya berdamai di atas kertas dengan kalimat kedua belah pihak berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan yang sama.

Pasca kejadian pencegatan yang dilakukan oleh SM suaminya Us, Kades Kampung Sawah (Ar) setelah dikonfirmasi mengatakan bahwa pada tuduhan perselingkuhan dirinya dengan Us seperti dalam pemberitaan pertama yang sempat viral tidaklah benar seperti itu. Ar mengakui awalnya dia diajak ketiga perempuan itu (Us, Ms dan Bs) untuk membeli durian ke dalan lidang simpang gambir, dan mengaku tidak ada hubungan istimewa apapun yang terjadi.

“Itu tidak benar bang, kami di dalam mobil tidak berdua tapi ada tiga orang cewek, semuanya berstatus istri orang, awalnya saya diajak beli durian ke dalan lidang simpang gambir, namun pas pulangnya, suami Us mencegat kami di jalan Desa Patiluban Hilir dan langsung memecahkan kaca mobil saya, sayapun sempat melihat Us memukul istrinya bang”, Jawab Kades Kampung Sawah saat di konfirmasi via pesan singkat WhatsApp pada, Minggu (8/12/24) kemaren.

Keterangan lain yang berhasil dihimpun awak media dari seseorang warga Desa Kampung Sawah sebut saja namanya Z (nama samaran) membenarkan kejadian tersebut, namun ia mengatakan tidak merasa heran lagi dengan keberadaan si (Us) istri dari (SM) yang berada di dalam mobil sang Kades Kampung Sawah (Ar), karena menurutnya itu adalah sebuah hubungan istimewa (cinta terlarang) yang dulunya pernah mereka rajut, namun hubungan itu sempat terhenti karena pernah ketahuan oleh (SM) suaminya (Us) berdasarkan percakapan singkat mereka berdua melalui WhatsApp, sehingga pada waktu itu dibuatlah surat perjanjian antara kedua belah pihak (Us dan Ar) untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi dikarenakan keduanya sudah sama-sama berkeluarga dan masing-masing memiliki anak.

“Benar pak, suami Us memergoki langsung keduanya berada di dalam mobil waktu pencegatan itu terjadi. Tapi si Kades langsung kabur ke arah hutan, mungkin untuk menghindari amukan warga”, terang Z (bukan nama sebenarnya).

Sementara itu, Keterangan lain yang diperoleh keterangan dari seseorang, sebut saja namanya K (identitas dirahasiakan) yang juga merupakan warga Desa Kampung Sawah, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal bahwa, sekitar 8 (delapan) bulan sebelumnya si Kades (Ar) dengan si (Us) pernah menjalin hubungan perselingkuhan, tapi sempat berhenti karena ketahuan oleh suami (Us) bernama (SM), hingga keduanya membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama.

Namun, si (K) mengatakan kalau si Kades dan Us tidak menepati janji yang tertulis dan disepakati sebelumnya, sehingga ia pun berasumsi bahwa terjadinya pencegatan yang dilakukan oleh (SM) suaminya (Us) di jalan Desa Patiluban Hilir akibat dari hubungan perselingkuhan lama antara (Ar dan Us) terulang kembali.

“Kita tidak menuduh ya pak, tapi menurut saya, mengapa mereka satu mobil berduaan, kalau berempat saya kurang tau pak, tapi yang jelas, mereka itu dulu sudah pernah ketahuan selingkuh, dan sudah dibuat surat perjanjian untuk tidak mengulanginya kembali, nah ini tertangkap basah langsung oleh suaminya Us di dalam mobilnya si Kades, apa kita yakin gak ada hubungan apa-apa lagi antara mereka berdua, bisa sajakan perselingkuhan lama itu terulang lagi”, kekeh si K bercerita kepada awak media.(8/12/24) Pukul 15:37 sore disalah satu tempat di Kota Panyabungan.

Keterangan lainnya, seorang pria inisial (H) suami dari (Ms) mengaku bahwa pada saat terjadinya pencegatan yang dilakukan oleh (SM), istrinya (Ms) tidak ikut berada di dalam mobil si Kades karena sudah pulang duluan sebelum pencegatan itu terjadi.

“Istri saya tidak ikut di dalam mobil pada saat pencegatan itu, dia sudah pulang duluan sebelum pencegatan itu terjadi”, ungkapnya kepada awak media.

Lain lagi dengan keterangan dari salah satu pemilik akun media sosial berinisial (Si) mengatakan bahwa Kepala Desa (Kades) Kampung Sawah (Ar) dulunya juga pernah memiliki hubungan istimewa (pacaran) dengan wanita bersuami inisial (Us) tersebut.

“Kabarnya cinta lama bersemi kembali bang”, kekehnya.

Sementara pada konfirmasi awal dengan Kepala Desa Kampung Sawah (Ar) mengatakan bahwa selain Us dan dirinya, masih ada dua orang perempuan lagi di dalam mobil yang statusnya masih bersuami. Ia membantah dituduh selingkuh tengah berduaan di dalam mobil saat di cegat oleh (SM) suaminya (Us). Karena katanya mereka tidak berdua, melainkan berempat, dan itupun awalnya karena ketiga perempuan itu mengajak dirinya untuk membeli buah durian ke Dalan Lidang Simpang Gambir.

“Dalam mobil kami ada 4 (empat) orang bang, tiga perempuan dan saya sendiri sopirnya. Kami lagi mau pulang abis beli durian dari dalan lidang simpang gambir, tiba-tiba dipepet mobil saya di Patiluban Hilir oleh suaminya Us, dan langsung mengambil batu dan memecahkan kaca mobil saya”, sebut Kades Kampung Sawah via pesan singkat WhatsApp sekitar pukul 10:42 Wib, Minggu (8/12/24) pagi kemaren. (MJ)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *