Centralinformationasean.com, Opini, Dunia kesenian- Nusantara mengalami fase indianisasi yang berlangsung dari zaman Medang sampai Majapahit.
Meskipun indianisasi berlangsung secara masif, tetap ada elemen-elemen lokal yang berusaha ditanamkan.
Puncak perlawanan lokal terhadap Indianisasi terlihat pada masa akhir Majapahit, tepatnya pada masa raja Kertabhumi (raja ke-13 Majapahit).
Secara umum kita selalu melihat visualisasi garuda wisnu kencana berwujud Batara Wisnu mengendarai Garuda dengan senjata cakra.
Pada zaman raja Kertabhumi visualisasi Batara Wisnu bersenjatakan cakra menjadi Batara Wisnu bersenjatakan Kadga (bentuk awal dari keris).
Bahkan wajah Garuda tidak berparuh atau berkepala burung lagi, melainkan berwajah manusia dengan gaya ukir ala zaman megalitik Nusantara.
Dokumantasinya bisa melihat foto arca garuda wisnu kencana candi Sukuh, Karanganyar, Jawa Tengah ini.
Seniman pada saat itu menghadapi gempuran ombak perubahan yang mengharapkan adanya kebaruan pikiran dan kreativitas dalam proses kesenirupaan. Memang bentuk-bentuk ukiran yang ada di candi Sukuh terbilang sederhana dan mungkin dikerjakan oleh seniman yang belum mempuni, sehingga garapannya bisa lebih diperjelas bila hendak diwujudkan pada masa kini.
Semisal wajah garudanya bisa merujuk pada wajah-wajah pribumi Nusantara dan penggambarannya bisa dibuat lebih nyata lagi dengan anatomi tubuh yang benar.
Jujur meskipun saya mengagumi keris, namun saya tidak pernah menyimpan atau memiliki keris.
Pernah dalam suatu waktu ingin dikasih keris oleh teman, saya berterimakasih dan memohon maaf kepada beliau (menolak dengan santun).
Bagi saya keris adalah diri saya sendiri, yang harus dirawat, disucikan dan dihormati dengan cara tidak merusak diri dengan narkoba atau candu-candu dunia.
Saya memilih fokus merawat keris atau diri saya sendiri dan tetap menghayati keagungan keris dengan mengunjungi museum atau koleksi keraton yang memamerkan keris-keris Nusantara.
Demikian sejarah gerakan seni rupa Majapahit dari indianisasi sampai nusantaranisasi.
(Sumber: google- Sholihul)