Indonesia Pernah diwajibkan Lakukan Tradisi Ojigi, tradisi Saikeirei.

banner 120x600
banner 468x60

Centralinfomationasean.com-18/10/2024)Sejarah, Selama kurun Pendudukan Jepang di Indonesia ,Pernah kita diwajibkan Tradisi Antara lain melaksanakan Budaya OJIGI dan SAIKEIREI.

Ojigi adalah budaya asli bangsa Jepang sebagai cara untuk menghormati pihak lain.

banner 325x300

Ojigi juga dipandang sebagai salam komunikasi kepada orang lain.

Jika pada budaya kita menghormati dan salam komunikasi dengan pihak lain menggunakan ucapan atau berjabat tangan, maka pada budaya Jepang cukup dengan membungkukan badan 30°.

Laki laki dan perempuan mempunyai tata cara yang berbeda dalam melakukan Ojigi, dimana kalau laki laki meletakan kedua tangan disamping, sedangkan untuk perempuan meletakan kedua tangan di paha.

Ada 3 jenis kriteria budaya Ojigi yang diterapkan oleh bangsa Jepang, 2 kriteria untuk berkomunikasi dengan manusia, dan 1 kriteria untuk komunikasi yang menyangkut kepercayaan/religi.
– Eshaku, membungkukan badan sedikit 15° untuk berkomunikasi dengan orang yang belum dikenal.
– Keirei, membungkukan badan 30° untuk berkomunikasi dgn orang yg sudah dikenal, orangtua, atau pimpinan.
– Saikeirei, membungkukan badan 45° untuk berkomunikasi dengan sesuatu yang dianggap Tuhan atau kekuatan yang harus disembah.

Kriteria ke 3 inilah yang pernah menjadi kontroversi dan penolakan oleh bangsa Indonesia ketika tentara Jepang menguasai Indonesia.
Tentara Dai Nippon pernah memaksa orang orang Indonesia untuk melakukan tradisi Saikeirei.

Tentu pemaksaan ini mendapat penolakan keras oleh tokoh tokoh agama Islam, karena Seikeirei dianggap sebagai ruku’ dan penyembahan yang menyekutukan Tuhan atau Syirik.

Perlu diketahui, agama bangsa Jepang adalah agama Shinto yang digolongkan sebagai kepercayaan animisme, yang percaya terhadap kekuatan alam dan kekuatan roh.
Matahari dianggap sebagai kekuatan alam yang paling utama yang wajib disembah oleh kepercayaan Shinto.
Sedangkan Kaisar Jepang dipercaya sebagai keturunan dari Dewa Matahari, oleh karena itu tradisi Saikeirei harus menghadap ke arah istana Tokyo dimana Kaisar Jepang tinggal.

( Sholihul)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *