Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Daren Simarmata Bocah 1,5 Tahun Korban Kebiadaban Rudi Sihaloho Tiba Di Rumah Duka

banner 120x600
banner 468x60

MEDAN -Centralinformationasean.com- Suara tangisan pecah di salah satu rumah yang berada di Jalan Masjid Gang Dahlia oleh Rudy Sihaloho yang merupakan tetangganya sendiri sejak kejadian siang tadi hingga malam hari.Senin,(9/12/2024.)

“Para warga dan keluarga memadati halaman rumah, keluarga sudah menantikan kedatangan jenazah salah satu korban yakni bernama Daren Simarmata kemudian Jenazah korban tiba sekira Pukul 19.16 WIB menggunakan mobil Ambulans milik Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

keluarga Daren Simarmata menjemput Jenazah korban dari pinggir jalan lantaran mobil Ambulans tidak bisa masuk ke dalam gang rumah korban Setibanya jenazah di rumah duka sontak suara tangisan keluarga pun pecah menyaksikan Daren Simarmata.

banner 325x300

” Jasad korban yang sebelumnya telah didandani Sumah Sakit Bhyangkara Medan menggunakan Jas berwarna hitam langsung dibawa masuk ruang tamu.

Terdengar isak tangis wanita tua yang belakangan diketahui merupakan nenek korban tidak kuasa menyaksikan Jasad korban baru kemarin kita ketemu main-main di rumah kata wanita tua mengunakan jaket berwarna hijau sambil tersedu-seduh menangis.”Ucap Neneknya

Rumah duka pun dipadati oleh warga yang terus berdatangan untuk melihat jasad korban diketahui korban penikaman yang dilakukan oleh Rudi si haloho berjumlah 3 orang 2 diantaranya yakni bernama Nathan Simarmata 7 Thn, Owen Simarmata 4,Thn ke dua orang korban tersebut masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Medan para korban ini tidak lain merupakan Abang beradik.

Peristiwa kejadian itu,
Yoko sebagai Paman Korban mengatakan penikaman itu terjadi pada siang hari ketika kedua orang tua korban pergi bekerja sang ayah merupakan sopir taksi online sementara ibunya bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Murni Teguh Medan biasanya korban pada saat orang kedua orang tua korban dikunci di lama rumah mungkin korban beli jajan tadi keluar kata Yoko dan juga mengakui bahwa ketiga keponakannya ini sering mengejek – ngejek pelaku sehingga diduga pelaku kesal dan menikam korban hingga tewas.

Yoko sebagai Pamannya menyebutkan keponakan ini ada 4 orang di mana satunya lagi sedang bersekolah anaknya ini ada 4 orang laki semua cuma yang satu sedang sekolah.”Ucapnya Yoko

“Dari Insiden kejadian Penikaman pelaku pun langsung menyerahkan diri Ke Kantor Polisi Medan Tembung menunggangi sepeda motor.”Pungkasnya.

Kepala Dusun 13 Desa Bandar Halipah Faisal membenarkan dugaan motif dari kasus tersebut katanya dugaan pelaku nekat menikam ketiga korban karena sakit hati berdasarkan keterangan masyarakat setempat dan kedua orang tua korban pelakunya ini pernah cocok karena sering ngejek pelaku karena kan pelaku ini keterbelakangan mental dan tersinggung maka terjadilah dendam.”Kata Kepada Dusun.

Informasinya yang di dapatkan Kepada Dusun 13 Desa Bandar Halipah udah setahun pelaku memendam dendam jadi pelaku mengadu ke orang tua korban tapi tetap membela anaknya.”Sambungnya.

Ia menjelaskan bahwa selama ini korban tinggal sendirian di rumah warisan dari orang tuanya selama menjadi warganya pelabuhan dikenal sebagai orang yang memiliki masalah mental atau stress dia nggak bekerja tapi terkadang dia bantuin kakaknya jualan di Pasar Gambir yang ngasih makan kakaknya .”Pungkasnya Kepala Dusun.

Setiba di Kantor Polsek Medan Tembung Pelaku menyerahkan diri saat diinterogasi dengan tangan di borgol dan memakai baju tahanan pelaku-ngaku tidak menyesal menikam ketiga bocah tetangganya itu enggak menyesal melakukan itu Pak.”Ucanya Si pelaku.

Untuk proses Hukum Polsek Medan Tembung Pelaku di tahan dan penyelidikan selanjutnya.

(Hasanuddin)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *