Kisah Gugurnya Pieree Tandean,Kisah Resmi Biografi Pahlawan Revolusi Korban Gerakan 30 S. PKI.

banner 120x600
banner 468x60

Centralinfomationasean.com-21/10/2024-Sejarah, Pierre gugur tepat sehari sesudah hari ulang tahun Ibu. Waktu yang dijanjikan Pierre untuk pulang.

Pasca peristiwa G30S, Maria Elizabeth Tendean mengenang putera terkasih dgn cara mengumpulkan semua foto Pierre semasa hidup dan memperbesar foto foto tersebut dalam berbagai ukuran.

banner 325x300

Foto foto berupa rekaman setiap tingkat pencapaian seorang Pierre Tendean, mulai dari lahir hingga menjabat ajudan menko hankam/kasad, yang dipajang di setiap sudut rumah.

Di kamar tidurnya, foto foto tersebut diletakkan di atas lemari kabinet pendek di samping tempat tidur.

Ibu Tendean selalu tidur di sisi terdekat lemari. Setiap malam ia akan memandangi dan mengajak bicara foto foto tersebut sampai bercucuran air mata di pipinya, mengenang anak yang tak kan pernah bisa kembali padanya.

Kadang, di waktu pagi atau siang, ia akan larut dalam kesedihannya menangis mengenang Pierre sambil duduk di kursi yg terdpt dalam kamar.

Beliau selalu merindukan Pierre, menantikan kedatangan sang putera dalam mimpi, yang sayangnya hampir tidak pernah terjadi.

Sekali Ibu bermimpi seolah olah Pierre masuk ke rumah, namun tidak lama karena Ibu segera terbangun sesudahnya.

Ibu sering bergumam ,”Di mana Tuhan waktu itu?” tidak pernah terduga Pierre akan gugur dalam lingkungan yang dikiranya aman.

Pierre tidak sedang berperang, tidak sedang bertugas di perbatasan. Dia di rumah Jenderal tertinggi AD, di ibukota.

Keluarga tidak bisa merelakan kenapa Pierre yang jelas jelas bukan Jenderal Nasution yang diincar, masih juga dibunuh secara keji pada 1 Okt pagi itu.

Selain foto, surat surat yang dikirim Pierre selama bersekolah di Bandung, bertugas di Medan dan Jakarta, dikumpulkan Ibu dan dirunut berdasarkan tgl penerimaan.

Setiap minggu, Ibu akan menempuh perjalanan darat Semarang-Jakarta dgn bus untuk membayar rindu di tepi makam sang anak di TMP Kalibata. Pada awalnya, kunjungan dilakukan pada siang hari, namun karena risi ditonton oleh pengunjung lain, akhirnya Ibu memutuskan berziarah di pusara Pierre pada malam hari, untuk lebih mendapatkan privacy.

Kunjungan terakhir Ibu adalah pada hari Selasa, 15 Agustus 1967. Ibu memenuhi makam Pierre dengan banyak bunga anggrek, kunjungan rindu sang ibu malam itu ditemani oleh rintik hujan.

“Pierre, waar bent je nu, minjn jongen?”
(Pierre, dimana engkau sekarang anakku? Kau tahu Ibu ada di sini), bisiknya lirih saat menyandarkan kepala di nisan Pierre.

Keesokan harinya, sesudah kembali di Semarang, Ibu jatuh sakit, merasa tidak enak badan seperti terkena flu.

Semalaman ia menghabiskan waktu di pusara Pierre dalam keadaan basah akibat hujan, beliau segera dirawat di RS Elizabeth.

Pada malam pertama perawatan, Roos mendengar ibu berkata ,”Pierre, Pierre, ik houd het al niet meer uit.” (Pierre, Pierre aku sudah tidak tahan lagi) Seakan2 Pierre hadir di hadapannya.

Jumat, 18 Agustus 1967, siang, ibu tampak membaik dan meminta Roos pulang dan digantikan jaga oleh Ayah Tendean.

Sebuah permintaan yang terhitung aneh oleh Roos, karena Ibu selama ini adalah sosok yang sangat menjaga kesehatan ayah.

Ternyata itu adalah tanda yang diberi Ibu kepada puterinya, bahwa ia ingin dilepas pergi dalam pendampingan suami tercinta.

Karena pada pukul 2 dini hari tanggal 19 Agustus 1967, Ibu Tendean berpulang ke Sang Khalik selama lamanya dalam tidurnya.

Sebuah permintaan yang terhitung aneh oleh Roos, karena Ibu selama ini adalah sosok yang sangat menjaga kesehatan ayah.

Ternyata itu adalah tanda yang diberi Ibu kepada puterinya, bahwa ia ingin dilepas pergi dalam pendampingan suami tercinta.

Karena pada pukul 2 dini hari tanggal 19 Agustus 1967, Ibu Tendean berpulang ke Sang Khalik selama lamanya dalam tidurnya.

Maria Elizebeth Tendean dimakamkan di TPU Bergota Semarang, jenazah Ibu ditutupi dengan selimut yang pernah dipakai Pierre, sesuai wasiatnya jauh hari kepada keluarga.

(Sholihul)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *