KP3 ,Refleksi Akhir Tahun, Catatan Kritis dan Prestasi Polri 2024 serta Harapan Masyarakat di 2025

banner 120x600
banner 468x60

Centralinpormationasiancom,Tembilahan-Inhil-29-12-2024.Tahun 2024 telah menjadi bagi institusi Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Sejumlah peristiwa signifikan telah mewarnai kinerja Polri, baik dari sisi pencapaian maupun tantangan yang dihadapi. Mari kita telaah lebih dalam catatan kritis dan prestasi Polri sepanjang tahun 2024, serta harapan yang dapat kita sampaikan untuk tahun 2025.
Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh dinamika bagi institusi Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Berbagai peristiwa, baik yang positif maupun negatif, telah mewarnai kinerja Polri. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, KP3 POLRI sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat yang melakukan pengawasan dan pengawalan Presisi POLRI dalam kinerja dan kasus-kasus di masyarakat merasa perlu untuk membuat refleksi agar menjadi koreksi dan masukan bagi Institusi dan Pimpinan POLRI dalam melakukan perubahan dan perbaikkan didalam Organisasi yang berlandaskan semangat TRI BRATA DAN CATUR PRASETYA.
Untuk itu ijinkan kami memberikan catatan catatan kritis, prestasi, dan harapan masyarakat terhadap Polri di tahun 2024 ini dan tahun 2025 esok.

Catatan Kritis terhadap Polri di Tahun 2024, Kasus Pelanggaran HAM: Beberapa kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan secara tuntas terus menjadi sorotan publik. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen Polri dalam menegakkan hukum dan menghormati Hak Asasi Manusia. Beberapa kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang melibatkan anggota Polri masih menjadi sorotan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya reformasi di tubuh Polri masih perlu ditingkatkan.
Kekerasan terhadap Demonstran: Tindakan represif terhadap demonstrasi damai masih terjadi di beberapa daerah. Hal ini bertentangan dengan prinsip negara hukum dan hak warga negara untuk menyampaikan pendapatnya.

banner 325x300

Korupsi: Kasus korupsi yang melibatkan oknum anggota Polri terus terungkap. Hal ini merusak citra Polri dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Lambatnya Penanganan Kasus: Banyak kasus yang ditangani Polri berjalan lambat, bahkan ada yang berlarut-larut. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan masyarakat dan menimbulkan kesan adanya upaya untuk melindungi pihak-pihak tertentu.

Profesionalisme: Masih ada sebagian anggota Polri yang belum menunjukkan profesionalisme yang tinggi dalam menjalankan tugas. Hal ini terlihat dari tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur dan etika kepolisian. Hal ini terlihat dari kasus-kasus tindakan kekerasan yang dilakukan oleh banyak oknum anggota Polri.

Transparansi dan Akuntabilitas: Meskipun telah ada upaya untuk meningkatkan transparansi, namun masih banyak kasus yang penanganan hukumnya belum sepenuhnya terbuka untuk publik. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas Polri.

Kepercayaan Publik: Kepercayaan publik terhadap Polri masih fluktuatif. Beberapa kasus yang melibatkan anggota Polri dapat merusak citra positif institusi.

Opens in a new. windowwww.seputarkebumen.com
Grafik tingkat kepercayaan publik terhadap Polri tahun 2024

Prestasi Polri di Tahun 2024

Pengungkapan Kasus: Polri berhasil mengungkap sejumlah kasus besar, seperti kasus korupsi, narkoba, dan kejahatan terorganisir.

Penanganan Bencana: Polri berperan aktif dalam penanganan bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi.

Pengamanan Kegiatan Nasional: Polri berhasil mengamankan berbagai kegiatan nasional, seperti Pemilu dan Pilkada, dengan baik.
Peningkatan Teknologi: Polri terus berupaya meningkatkan penggunaan teknologi dalam tugas-tugas kepolisian, seperti penggunaan sistem informasi manajemen dan kamera pengawas.

Kasus Mafia Tanah dalam penanganan bersama Kementerian terkait di 2024.

Kasus kasus Narkoba , Judi Online yang sejalan dengan ASTACITA dan Perintah Presiden Prabowo dalam, 100 hari kerja.

Peningkatan Kamtibmas: Secara umum, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Indonesia relatif terjaga. Polri berhasil mencegah sejumlah aksi terorisme, mengungkap kasus-kasus kejahatan besar, dan menjaga keamanan pada berbagai event nasional.

Pengungkapan Kasus: Polri telah berhasil mengungkap sejumlah kasus besar seperti korupsi, narkoba, dan kejahatan transnasional. Hal ini menunjukkan komitmen Polri dalam memberantas kejahatan dan menegakkan hukum.

Pelayanan Publik: Polri terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Beberapa inovasi telah dilakukan, seperti aplikasi pengaduan online dan program-program yang lebih proaktif dalam menjangkau masyarakat.

Refleksi Akhir Tahun KP3.Polri dan Langkah ke Depan Harapan Masyarakat Terhadap Polri di Tahun 2025.

Penguatan Reformasi: Reformasi di tubuh Polri harus terus dilakukan secara konsisten. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Polri menjadi kunci utama dalam mewujudkan Polri yang profesional dan modern.

Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas: Polri perlu lebih terbuka dalam penanganan setiap kasus. Mekanisme pengawasan internal dan eksternal perlu diperkuat untuk memastikan setiap anggota Polri bertanggung jawab atas tindakannya.

Pendekatan Humanis: Polri diharapkan dapat lebih humanis dalam menjalankan tugas. Pendekatan persuasif dan dialogis perlu lebih diutamakan dalam menyelesaikan masalah.

Sinergi dengan Masyarakat: Polri perlu terus membangun sinergi yang kuat dengan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban sangat penting

Opens in a new windowwww.makalah-nkp.com
Ilustrasi polisi berinteraksi dengan masyarakat
Dalam refleksi akhir tahun, Komite Pendukung dan Pengawas Presisi (KP3) POLRI diharapkan dapat melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja Polri selama setahun.

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam evaluasi tersebut antara lain:

Identifikasi Masalah: Mengidentifikasi masalah-masalah utama yang dihadapi Polri dan mencari akar penyebabnya.
Evaluasi Program dan Kebijakan: Mengevaluasi program dan kebijakan yang telah dilaksanakan dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Pengembangan Sumber Daya Manusia: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Polri melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.

Penguatan Pengawasan Internal: Memperkuat pengawasan internal untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum dan kode etik.
Peningkatan Teknologi: Mempercepat pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung tugas-tugas kepolisian.

Penegakan Hukum yang Adil: Masyarakat berharap Polri dapat menegakkan hukum secara adil dan tanpa pandang bulu, serta memberikan perlindungan kepada semua warga negara.

Transparansi dan Akuntabilitas: Polri diharapkan lebih transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugas, sehingga masyarakat dapat mengawasi kinerja Polri.

Profesionalisme: Masyarakat berharap anggota Polri semakin profesional dan memiliki integritas yang tinggi.

Pelayanan Prima: Polri diharapkan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, baik dalam hal penanganan laporan maupun dalam penyelesaian masalah.
Sinergi dengan Masyarakat: Polri diharapkan dapat membangun sinergi yang kuat dengan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.

Untuk mewujudkan harapan masyarakat, Polri perlu melakukan reformasi secara menyeluruh. Reformasi tersebut tidak hanya menyangkut aspek struktural, tetapi juga menyangkut aspek kultural dan mentalitas anggota Polri, menurut KP3 Polri tentang kinerja Polri, catatan kritis, prestasi Polri, harapan masyarakat, reformasi Polri, penegakan hukum, transparansi, akuntabilitas, profesionalisme.

Demikian cacatan Kritis Tentang POLRI dan Harapan di 2025 semoga menjadi bagian penting partisipasi kami sebagai Masyarakat yang mencintai dan mendukung perbaikkan dan pembenahan POLRI lebih baik lagi.(Sahroni/red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *