Centralinfomationasean.com-18/10/2024)Opini, Bekerja hari ini mempersiapkan dua pembicaraan yang harus saya berikan minggu ini (lihat poster di bawah) di Lombok favorit saya, kafe Utah, Kleine Max. Salah satu pembicaraan saya diiklankan di jendela. Pembicaraan itu akan diadakan di Wishing Well West di Lombok, Utah pada pukul 7.30pm Rabu 25 September.
Lihat poster di bawah ini.
Kleine Max diberi nama berdasarkan novel Max Havelaar, kritik liberal klasik abad ke-19 terhadap kebijakan kolonial Belanda di Hindia Belanda.
Ditulis di tengah revolusi industri di Eropa dan puluhan tahun sebelum gerakan nasionalis Indonesia modern muncul, novel ini keduanya mengekspresikan empati terhadap kaum Jawa yang tertindas tetapi juga memimpikan solusi dari kekuatan penjajah itu sendiri.
Ini memiliki pengaruh yang sangat besar di Belanda dan memastikan bahwa kritik liberal (dan kemudian juga sosialis) terhadap kolonialisme beredar di kepulauan. Aliran ide-ide ini memiliki dua dampak.
Pertama, ini menarik pemuda Indonesia ke ranah wacana anti-kolonial internasional. Kedua, ini mengungkapkan kemunafikan seluruh Eropa arus utama yang mengakui gagasan Pencerahan – kebebasan, persaudaraan, kesetaraan – tetapi memastikan koloni mereka tidak akan memiliki itu.
(Sholihul)