Centralinformationasean.com, 2/1/2024, Inspirasi, Kisah Mbah Kerto Petani Viral Beli Pajero Cash Uangnya Sekarung Penuh, Sekali Panen Jadi Miliarder
Inilah kisah Mbah Kerto, petani viral asal Lumajang yang beli Pajero cash dengan uang satu karung.
Sebagai petani yang hidup di desa, Mbah Kerto adalah sosok yang sederhana di usianya yang sudah 103 tahun.
Meski sangat tua, namun Mbah Karto masih bugar bahkan untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari sebagai petani kentang.
Mbah Kerto viral setelah videonya membeli mobil Pajero Sport secara tunai beredar di media sosial.
Dalam video itu, Mbah Kerto tampak membawa tumpukan uang yang ia tempatkan di sebuah karung.
Uang dalam jumlah tak sedikit itu digunakannya untuk membeli mobil Pajero secara tunai.
Melansir Kompas, Mbah Kerto merupakan warga Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Mbah Kerto merupakan orang tertua yang masih hidup di desanya
Teman-teman sebayanya telah meninggal dunia dan hanya menyisakan Mbah Kerto seorang diri.
Meski berusia lanjut, tanda-tanda menua yang biasa melekat pada orang-orang seusia Mbah Kerto tidak tampak sedikit pun selain rambut dan jenggot yang sudah putih.
Bahkan, kulit Mbah Kerto juga tidak tampak keriput.
Mbah Kerto bisa menjadi orang kaya dari hasil berladang atau bertani.
Bahkan, setiap hari Mbah Kerto masih bekerja sebagai petani di ladang.
Mbah Kerto menanam kentang, bawang merah, hingga kol.
Dari berladang itulah Mbah Kerto mampu membeli mobil mewah seharga ratusan juta Rupiah.
Mbah Kerto sekarang bahkan manjadi miliarder di desanya.
Mbah Kerto memiliki ladang seluas 30 hektar lebih.
Bagi Mbah Kerto, setiap panen membeli mobil bukan merupakan hal yang sulit.
Sebab, dari hasil panen 6 hektar saja, Mbah Kerto bisa menghasilkan 150 ton kentang.
Jika dirupiahkan, setidaknya Mbah Kerto bisa mengantongi uang sekitar Rp 1,3 miliar.
Kini, Mbah Kerto telah memiliki dua buah mobil mewah, tiga truk, dan tiga mobil pikap.
Sedangkan alasan Mbah Kerto membawa uang sekarung untuk membeli mobil cukup menggelitik.
Mbah Kerto menyebut, uang itu dibungkus karung karena terlalu banyak sehingga tidak akan muat jika dimasukkan ke dompet.
Maklum, Mbah Kerto yang hidup di desa jauh dari ATM, walaupun sebagian besar kekayaannya juga disimpan di bank.
“Itu uangnya 10 kilogram lebih, kalau dimasukkan dompet ya enggak cukup,” kata Mbah Kerto saat ditemui di rumahnya.
( Sholihul)