Memuji Diri Sendiri Menjadikan Anak Anak Hilang semangat dan Rapuh. ⁣

banner 120x600
banner 468x60

Centralinfomationasean.com-22/10/2024-Opini, Kalau tidak boleh berterima-kasih diri sendiri, bagaimana dengan self-praise alias memuji diri sendiri? Begitu pertanyaan yang masuk kepada saya menanggapi video saya terdahulu. Ada beberapa pertanyaan semacam itu.

Ini sangat menarik untuk kita bahas secara tuntas. Sayangnya media sosial memang bukan tempat untuk diskusi yang utuh dan menyeluruh.

Saya ingin mengajak Anda untuk menengok publikasi dari APA (American Psychological Association) bertajuk Too Much Undeserved Self-Praise Can Lead to Depression. Dari judulnya saja kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa banyak memuji diri sendiri justru menyebabkan rentan depresi.

Chi-Yue Chiu dari Nanyang Technological University in Singapore menyatakan, “Distress following excessive self-praise is likely to occur when a person’s inadequacy is exposed, and because inaccurate self-assessments can prevent self-improvement.”

Atau kalau saya terjemahkan dengan rasa bahasa Jawa Timuran, kurang lebih, “Distress akibat ugal-ugalan memuji diri sendiri kemungkinan besar terjadi ketika kelemahan seseorang terungkap, dan karena penilaian diri yang tidak akurat dapat menghalangi perbaikan diri.”

Jadi, kalau orangtua maupun guru mengajari anak untuk setiap hari memuji diri sendiri, itu artinya menyiapkan anak untuk rapuh mentalnya dan mudah mengalami distress bahkan depresi ketika mengetahui kelemahannya atau memperoleh komentar negatif. Ia tidak menjadi orang yang justru terlecut ketika menyadari kekurangan dirinya.

⁣( sholihul)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *