Centralinformationasean.com, Resensi, Sembari istirahat, saya membaca buku karya Yuval Noah Harari berjudul “Nexus”. Buku ini menarik untuk melihat bagaimana manusia bersikap atas informasi, atau saat ini dapat dikatakan “banjir informasi”, dan jaringan yang menyebabkan dan/atau tercipta atas informasi-informasi tersebut.
Informasi yang diterima manusia bisa menyebabkan banyak hal; dari pertikaian, perang, demokrasi, perdamaian, teknologi, bahkan hingga artificial intelligence dan dampaknya bagi kehidupan manusia.
Sejarah menunjukkan bahwa membebaskan informasi mengalir deras, sebagaimana yang diinginkan liberalisme, tidak otomatis memberikan dampak yang baik bagi manusia.
Lihatlah saat ini, betapa banyak disinformasi (hoax) yang menyebabkan kebencian dan begitu cepatnya kita mencerca, menghakimi, atau di sisi lain memuja seseorang atau suatu peristiwa.
Namun demikian, memonopoli informasi seperti terjadi pada rezim totalitarian dan populis, juga akibatnya tidak sebaik klaim yang dipropagandakan rezim.
Dengan memonopoli informasi, penguasa mengklaim sebagai satu-satunya sumber kebenaran. Akibatnya, kita sudah tahu: penindasan dan bahkan genosida.
Buku ini membantu kita untuk semakin memahami betapa pentingnya mencari “middle ground” dengan membangun rasionalitas sehingga tercipta jaringan mekanisme koreksi.
Tantangannya bisa berat dan mungkin tidak diinginkan oleh penguasa dan institusi yang mapan. Tetapi, hal ini harus diperjuangkan untuk keberlanjutan hidup manusia.
( Sholihul)