Centralinfomationasean.com-18/10/2024)Puisi ini dengan tegas menolak dehumanisasi dan rasisme yang sering dialami oleh masyarakat Papua. Dengan kalimat “orang Papua bukan Monyet”, puisi ini menentang hinaan rasial yang merendahkan martabat manusia Papua.
Pernyataan tersebut menjadi seruan untuk menghentikan stereotip dan perlakuan tidak manusiawi yang kerap dihadapi oleh orang Papua.
Frasa “Stop kolonialisme kriminalisasi rasisme di tanah Papua” menghubungkan rasisme dengan kolonialisme, yang seringkali digunakan untuk melegitimasi kekuasaan dan eksploitasi atas wilayah dan masyarakat Papua. Kriminalisasi yang disebutkan dalam puisi ini mungkin mengacu pada bagaimana protes atau perjuangan masyarakat Papua sering dianggap sebagai tindakan kriminal oleh pihak berwenang, yang pada akhirnya memperkuat rasisme struktural.
Puisi ini adalah panggilan untuk mengakhiri praktik kolonial yang masih berlangsung, serta penghentian rasisme dan diskriminasi yang dialami masyarakat Papua. Secara keseluruhan, puisi ini adalah pernyataan kuat tentang perjuangan untuk martabat, hak asasi, dan keadilan bagi masyarakat Papua.
(EKo/sholihul)