Perang Arab, Laut Merah Membara-Perang Israel Melebar ke Irak.

banner 120x600
banner 468x60

Centralinfomationasean.com- Indonesia
Rabu, 20/11/2024 06:13 WIB
Orang-orang berdiri di atas reruntuhan setelah serangan Israel terhadap sebuah gedung yang menurut sumber keamanan menewaskan kepala hubungan media Hizbullah Mohammad Afif di Ras Al-Nabaa, di Beirut, Lebanon, 17 November 2024.

Jakarta, Perang di wilayah Arab masih terus terjadi. Israel terus menggempur Gaza, Palestina dan Lebanon, dan belum ada tindakan nyata dari dunia untuk meredam kekerasan yang ada.
Di Gaza, Israel melakukan serangan udara yang menghantam pemukiman di kamp pengungsi Nuseirat. Sejauh ini tiga orang tewas dan jumlah korban luka mencapai dua kali lipatnya.

banner 325x300

Gerbang’ PD 3 Resmi Terbuka, Ukraina Bom Rusia dengan Rudal Maut AS
Israel juga menyerang wilayah Beit Lahiya di Gaza Utara. Setidaknya delapan warga Palestina tewas dalam serangan udara itu.

Di Lebanon, tiga tentara Lebanon tewas akibat tembakan Israel. Pasukan PBB asal Italia juga menjadi korban sebuah serangan.

Berikut sembilan update terbaru lainnya, dirangkum CNBC Indonesia, Rabu (20/11/2024).

Baca:Iron Dome ‘Bolong’, Potret Nyata Israel Porak-poranda Dibom Hizbullah

Laut Merah ‘Membara’ Lagi
Kelompok Houthi di Yaman kembali menyerang kapal-kapal di Laut Merah. Setelah sebelumnya memberi peringatan ke kapal-kapal Jerman yang berlabuh di Israel, kini milisi pro Iran tersebut menyerang kapal baru di jalur pelayaran logistik global itu.

Juru bicara Yahya Saree mengatakan Houthi melaksanakan operasi yang menargetkan kapal Anadolu S di Laut Merah dengan sejumlah rudal balistik dan menerjunkan angkatan laut. Ia menambahkan serangan itu akurat dan langsung.

Saree mengatakan bahwa pemberontak telah menargetkan kapal tersebut karena tidak menanggapi peringatan dan karena perusahaan pemiliknya melanggar keputusan larangan masuk ke pelabuhan Palestina (Israel) yang diduduki. Houthi sendiri melakukan serangan sebagai bentuk protes perang Israel ke Gaza.

“Kapal tersebut diperintahkan untuk mengubah arah ke utara,” katanya dikutip AFP.

“Kapal tersebut tidak mematuhi perintah tersebut dan melanjutkan perjalanannya,” tambahnya

Hal ini dikonfirmasi militer Amerika Serikat (AS), Satuan Tugas Gabungan (CENTCOM) yang berpusat di Bahrain. Dua rudal memang menghantam dekat Anadolu S Minggu dan Senin tapi tak menyebabkan kerusakan apa pun.

Turki & Presiden Israel
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki menolak mengizinkan mitranya dari Israel Isaac Herzog menggunakan wilayah udara negaranya untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim PBB COP29 di Azerbaijan. Ini dimuat Al-Jazeera mengonfirmasi pemberitaan kenapa Herzog tak hadir dalam KTT iklim pekan lalu itu, di mana ia berasalah “masalah keamanan”.

“Kami tidak mengizinkan presiden Israel menggunakan wilayah udara kami untuk menghadiri KTT COP. Kami menyarankan rute alternatif dan opsi lain,” kata Erdogan kepada wartawan di KTT G20 di Brasil.

“Tetapi apakah dia bisa pergi atau tidak, sejujurnya saya tidak tahu,” tambahnya.

Turki menarik duta besarnya di Israel untuk konsultasi setelah Israel melancarkan perang di Gaza setahun yang lalu. Namun Turki belum secara resmi memutuskan hubungannya dengan Israel dan kedutaannya tetap buka dan beroperasi.

Gencatan Senjata
Sementara itu, diplomat Uni Eropa (UE) Josep Borrell akan melakukan perjalanan ke Yordania, Siprus, dan Lebanon sebagai bagian dari kunjungannya ke Timur Tengah, mulai Rabu. Ini untuk membahas cara maju menuju gencatan senjata yang berkelanjutan di Jalur Gaza dan Lebanon.

Menurut kantornya, pembahasan juga akan difokuskan pada proses jangka panjang berdasarkan solusi dua negara antara Palestina dan Israel. Borrell diperkirakan akan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II di ibu kota Amman diikuti dengan pidato utama yang akan disampaikannya di Universitas Yordania.

Netanyahu Bagikan Hadiah Rp 79 M
Netanyahu mengatakan Israel menawarkan hadiah US$5 juta (sekitar Rp 79 miliar) kepada siapa pun yang memulangkan tawanan yang ditawan Hamas di Gaza. Ini dikatakannya dalam sebuah video, mengutip Al-Jazeera.

“Siapa pun yang membawa keluar sandera akan menemukan bersama kami cara yang aman bagi mereka dan keluarga mereka untuk meninggalkan [Gaza],” katanya.

“Kami juga akan memberi mereka hadiah US$5 juta untuk setiap sandera,” tambahnya.

Tentara Lebanon Tewas Ditembak Israel
Tentara Lebanon mengatakan tiga tentara tewas dalam serangan Israel di selatan. Kementerian Kesehatan mengatakan serangan itu juga melukai delapan orang, termasuk “warga yang berada di dekatnya”.

“Musuh Israel menargetkan posisi tentara di kota Sarafand di selatan, menewaskan tiga tentara,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

Operasi Israel telah menewaskan 3.544 orang di Lebanon sejak permusuhan dimulai. Angka tersebut tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil.

Netanyahu: Hamas Tak Akan Memerintah Gaza Lagi
Netanyahu mengatakan bahwa Hamas tidak akan memerintah Gaza setelah perang berakhir. Ia juga sesumbar Israel telah menghancurkan kemampuan militer kelompok Palestina tersebut.

Netanyahu juga mengatakan Israel belum menyerah untuk menemukan tawanan yang tersisa. Sebelumnya, ia telah dikritik oleh keluarga tawanan karena tidak menerima kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang akan memfasilitasi pemulangan orang-orang yang mereka cintai.

“Siapa pun yang berani menyakiti sandera kami akan berlumuran darah. Kami akan memburu kalian dan menangkap kalian,” katanya.

Hizbullah Bom Tel Aviv
Hizbullah mengatakan telah menembakkan rudal ke pangkalan intelijen militer Glilot milik Israel di pinggiran Tel Aviv. Selain itu, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pasukan Israel di sekitar empat desa di Lebanon selatan, termasuk kota Khiam yang menjadi titik api.

Serangan tersebut menyusul serangan roket Hizbullah yang terpisah di Tel Aviv pada hari Senin. Operasi itu melukai sedikitnya enam orang.

Serangan ke Pasukan PBB
Roket telah menghantam markas besar kontingen penjaga perdamaian PBB Italia di Lebanon selatan. Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto menggambarkannya sebagai serangan baru yang “tidak dapat ditoleransi”.

“Hari ini, ada serangan baru. Tiga roket jatuh di Chamaa. Itu tidak dapat ditoleransi,” kata menteri itu di sela-sela pembicaraan UE di Brussels.

Menurut Kementerian Pertahanan Italia, total delapan roket 107mm menghantam area luar ruangan dan gudang di pangkalan di Chamaa. Italia mengatakan sedang menyelidiki asal roket dan siapa yang bertanggung jawab.

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu Italia melaporkan roket atau peluru menghantam pangkalan penjaga perdamaiannya. Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Antonio Tajani berbicara dengan mitranya dari Israel untuk menuntut penyelidikan setelah sebuah peluru artileri menghantam pusat kebugaran di pangkalan tersebut.

Perang Israel Melebar ke Irak?
PM Irak Mohammed Shia al-Sudani telah menolak keluhan Israel kepada Dewan Keamanan PBB tentang serangan milisi Syiah Irak terhadap Negeri Zionis. Sebelumnya ini menjadi”dalih dan argumen untuk menyerang Irak” dan untuk “memperluas perang di kawasan”.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar sebelumnya mengunggah surat kepada Dewan Keamanan di X yang mengatakan: “Israel memiliki hak yang melekat untuk membela diri”. Negara itu bahkan akan “mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri dan warganya” terhadap tindakan permusuhan yang sedang berlangsung oleh milisi yang didukung Iran di Irak.

Kantor Al-Sudani mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Irak menolak untuk terlibat dalam konflik regional. Ia mengatakan pihaknya “telah berusaha memberikan bantuan kepada rakyat Palestina dan Lebanon”.

Sebuah kelompok milisi Irak, yang dikenal sebagai Perlawanan Islam di Irak, sebelumnya memang telah secara teratur melancarkan serangan pesawat tanpa awak (drone) terhadap sasaran-sasaran di Israel dalam beberapa bulan terakhir. Ini untuk mendukung sekutunya Hamas dan Hizbullah dalam perang yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *