Centralinformationasean.com)Direktur Kepolisian Air dan Udara Polda Metro Jaya, Kombes Pol Joko Sadono, mengatakan pihaknya akan membantu penyelidikan jika ditemukan unsur pidana dan ada permintaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Ditpolairud Polda Metro Jaya akan memberikan bantuan penyidikan, apabila ada permintaan dari KKP,” kata Joko, Senin (20/1/2025), dilansir Kompas.com.
Saat ini, KKP sebagai pihak berwenang dalam pengusutan pagar laut itu baru mengambil langkah penyegelan sejak Kamis (9/1/2025) lalu.
Maka dari itu, Polda Metro Jaya masih menunggu perkembangan selanjutnya dari KKP.
“Untuk itu, tunggu dan konfirmasi ke KKP terkait perkembangan hasil penyelidikan dan penyidikan. Setiap perizinan yang berada di laut dikeluarkan oleh KKP,” ujar dia.
Untuk saat ini, kata Joko, pihaknya melakukan patroli rutin guna mencegah adanya tindak pidana dan konflik di sekitar lokasi pagar laut tersebut.
“Tindakan yang sudah dilakukan Ditpolairud Polda Metro Jaya adalah patroli rutin untuk mencegah tindak pidana dan konflik di lokasi,” tambahnya.
Sebagai informasi, pagar laut sepanjang lebih dari 30 kilometer yang terbuat dari bambu tersebut akhirnya dibongkar pada Sabtu (18/1/2025).
Pembongkaran itu dilakukan oleh TNI Angkatan Laut (AL), dengan mengerahkan sedikitnya 600 prajurit, yang turut dibantu oleh warga setempat.
Menteri Kelautan Temui Presiden Prabowo
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, diketahui mendatangi Istana Kepresidenan RI, Jakarta Pusat pada Senin (20/1/2025) siang ini.
Kedatangannya tersebut untuk menghadap Presiden RI Prabowo Subianto.
Namun, sesampainya di sana, Trenggono enggan menjelaskan alasannya menemui Presiden Prabowo tersebut.
Termasuk, apakah kedatangannya itu untuk membahas pembongkaran pagar laut di Tangerang dan daerah lainnya atau tidak.
Sumber:(tim lapangan)
Penulis: ali
