Centralinfomationasean.com-12/10/2024-Opini , eksposisi ini adalah bagian dari skenario, membangun dunia di mana tindakan terjadi, tapi Anda harus memperkenalkan setiap / semua tematik elemen yang akan beresonansi dalam seluruh problem hidup, masalah atau tujuan Anda menjadi protagonis atau antagonis adalah sebuah pilihan untuk menghadapi, ornamen kekuasaan, kesia-siaan, bentuk pembalasan, akan menemukan kondisi batin yang berubah-ubah dari cinta – sampai ke kebencian, ini adalah contoh klasik bentuk tema eksposisi dalam suasana batin kita.
Kedua adalah konflik, selama tindakan itu muncul maka dasar konflik diperkenalkan dalam Sebuah kehidupan, adalah potensi yang rumit karena konflik dan hambatan memang dirancang untuk menjaga protagonis untuk mencapai tujuan, termasuk lebih rendah dari kalian yg mengambil posisi antagonis. Karena konflik dapat bekerja sama dengan atau tanpa adanya faktor antagonis. Anda mungkin sudah tahu bahwa karakter manusia yang paling utama dalam hidup adalah merasakan senang hati selamanya-, tetapi mereka harus bekerja untuk meraih semuanya itu dan di sinilah terma konflik itu dimulai hingga mencapai klimaks, jangan lupa: antagonis tidak selalu makhluk hidup. Entitas yang berhubungan dg penyalahgunaan , kelaparan, penyakit, dan Flaming space ( atau ruang yg dibiarkan menyala ), semua contoh antagonis yang dapat membentuk karakter Anda sepanjang perjalanannya.

Rising action juga dikenal sebagai “titik balik,” dari kondisi klimaks yang menandai adanya perubahan, untuk lebih baik atau lebih buruk. Dalam protagonis perjalanan menuju tujuan mereka, interval emosi dan agresivitas mulai menurun, titik ini mulai bertindak, mempercepat roller coaster yang tadinya naik menjadi menurun tajam, dari peristiwa karakter Anda. Kita harus memiliki cukup pengalaman sebelum kisahnya teratasi. Dengan munculnya tragedi, protagonis bisa dimulai dari cerita di atas dunia sebelum semuanya mulai terungkap, umumnya rising action itu cukup sederhana, kondisi action structur disini adalah di mana sebagian besar dari drama atau tindakan mulai terjadi.
Falling action, yaitu proses selama tindakan itu diputuskan, konflik antara protagonis dan antagonis akhirnya datang ke Kepala kita secara bersamaan. Kita tidak hanya bisa memilih namun menjatuhkan pilihan yg kongkrit bahwa entitas itu real. Konsep pemenang dan pecundang telah ditentukan. karakter utama sering mengalami ‘ kemenangan yg palsu’ atau ‘kepalsuan yang mengalahkan’. Anda mungkin harus menyimpulkan, sebuah ‘ kemenangan palsu’ yang bisa dihukum dengan akhir sebuah kekalahan, Sedangkan ‘palsu yang mengalahkan’ dihargai dengan benar benar real kemenangan. Contoh yang bisa saya berikan adalah seperti dalam falling sense atau rasa mengungkapkan tragedi, gembira, haru, sedih, horor, dan romantis , ketika kita menonton film. Kadang falling action mungkin juga mengandung bentuk perasaan yg dianggap sebagai sebuah ending atau akhir, contoh saat kita merasakan haru sebagai sebuah resolusi, atau ending sebuah film dalam kehidupan kita, namun ternyata haru adalah bentuk ketegangan saja atau proses di mana satu atau beberapa hasil yang mungkin adalah bagean dari sikap kejiwaan yang ragu hingga batas resolusi.

Dan terakir dalam 5 sistem jiwa adalah menemukan resolusi, resolusi adalah semua hal yg tdk terurus dalam menyimpulkan cerita. Karena semua konflik telah diselesaikan, karakter kembali ke mode normal, dan para pemirsa yang mengalami pengalaman meliris emosional yang sesungguhnya (katarsis) menjadi stabil. Sementara makna resolusi secara tradisional adalah tragedi akhir dalam bencana yang meninggalkan protagonis hidup, kehidupan Anda yang seperti roller coaster, naik dan turun, beraksi dan memacu emosi akirnya jatuh pada aturan yang disebut sebagai kebaikan atau hukum energi positif untuk mengatasi cerita dan kehidupan untuk memulihkan dunia.
( Hasyim/ sholihul)












