RIWAYAT SABUK PERMATA BERLIAN RATU KENCONO WULAN

banner 120x600
banner 468x60

Centralinformationasean.com, 23/12/2024, Sejarah, Ratu Kencono Wulan, permaisuri ketiga Sultan Hamengkubuwono II. Dia bukan hanya sekadar istri raja, tapi juga seorang pebisnis dan politikus perempuan yang sangat ulung.

Pada eranya, Ratu Kencono Wulan amat disegani sekaligus dibenci orang. Sejarawan Peter Carey mendeskripsikannya sebagai, “first lady yang luar biasa rakus dengan memanfaatkan posisi untuk meminta bagian dari keuntungan setiap proyek.”

banner 325x300

Menurut Babad Jatuhnya Yogyakartayangdikutip Carey dan Vincent Houben dalam Perempuan-Perempuan Perkasa di Jawa Abad XVIII-XIX (2016, hlm. 39), Kencono Wulan menjadi buah bibir seantero Jawa lantaran perannya dalam jual-beli jabatan di lingkungan keraton Yogyakarta.

Klien Kencono Wulan adalah para bangsawan dan orang-orang kaya pengincar pangkat. Sang Ratu juga dikabarkan memberikan jatah tanah jabatan(lungguh) kepada pembayar tertinggi. Tak hanya itu, dia juga terlibat dalam perdagangan candu, perhiasan, dan batu-batu berharga.

Selain dari jual-beli jabatan dan bisnis, kekayaan Kencono Wulan juga berasal dari kecerdikannya memutar uang. Dia biasa meminjamkan hartanya kepada beberapa bangsawan dengan bunga tinggi. Salah satu peminjamnya yang terkenal adalah Raden Ronggo Prawirodirjo III yang lantas mempergunakan uang tersebut untuk mendanai pemberontakan melawan Belanda.

Kepiawaian Kencono Wulan dalam memainkan kuasa dan uang bukanlah hasil didikan keraton, melainkan hasil bentukan keluarganya yang berlatar pedagang.

Ayahnya adalah seorang pedagang yang merupakan keturunan kiai terkemuka Mataram abad ke-16. Menurut Residen Inggris untuk Yogyakarta John Crawfurd, seperti yang dikisahkan kembali oleh Carey dalam Kuasa Ramalan.

Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 (2011, hlm. 264), ayahanda Kencono Wulan pertama kali bertemu Sultan Hamengkubuwono II di Pasar Beringharjo.

Dalam hierarki keraton, Kencono Wungu adalah permaisuri ketiga Hamengkubuwono II. Meski begitu, dialah istri favorit Sri Sultan dan karena itulah, Sultan selalu bisa menenggang perilaku Kencono Wulan yang suka menimbun harta.

Nasib nahas mendatangiKencono Wulan pada 20 Juni 1812, kala keraton Yogyakarta diserbu tentara Inggris-Sepoy. Selain menjarah sebagian besar pusaka milik Sultan, tentara Inggris-Sepoy juga menggasak harta pribadi Kencono Wulan.

Rupa-rupanya mereka tahu bahwa dia luar biasa kaya dan dikabarkan selalu memakai sabuk berkantung yang berisi batu permata. Tak hanya itu, tentara Inggris-Sepoy juga mengincar para prajurit estriyang menurut desas-desus tak kalah kaya dari Kencono Wulan.

( Sholihul)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *