Seno, Fenomena Orang Makan Orang ” Homo Homini Lupus”,Fenomena Nyali Wasit dalam Realpolitik.

banner 120x600
banner 468x60

Centralinfomationasean.com-20/10/2024-Resensi, Orang Makan Orang. Frasa ini mengingatkan pada filsuf Inggris, Thomas Hobbes: homo homini lupus.

Resensi, Sebuah Kecenderungan alamiah dalam diri manusia untuk bersikap memusuhi dan mencurigai sesama manusia: manusia adalah serigala bagi sesamanya. Tidaklah manusia itu bersifat sosial.

banner 325x300

“Bellum omnium contra omnes”, begitu kata Hobbes selanjutnya. Dengan Cara Perang melawan semua. Kekuasaan mutlak negara musti dilawan Bagaimanapun caranya , katanya lagi, akan menekan hawa nafsu dan insting warga negara untuk berperilaku destruktif seperti itu, Levitian.

Orang Makan Orang seperti Esai-esai yang ditulis Seno dari tahun maret 2017 hingga desember 2023. Dari esai bertajuk: Pengadilan Politik. Konteks diletakkan di bawah tajuk dalam pemikiran Seno Aji , Bagaimana pengadilan bisa diharu-biru ,Diwarnai ,dipesan putusannya demi wacana politik. Kalau kita mengurut waktu publikasi, kita akan tahu peristiwa apa yang terjadi.

Seorang Hakim memang berada di ranah hukum, tapi keputusannya tetap produk wacana politik,Pesanan Penguasa dan Oligharkhi.

Hingga pada esai bertajuk: Nyali Wasit dalam Realpolitik. Esai terakhir di buku ini, sebelum Pemilu 2024. Wasit selalu bertindak: apa yang dilihat,beda dengan yang tak nampak mata .

Namun, kegeniusan Maradona, juga Messi membuat gol dengan tangan, kata Seno, mesti digarisbawahi dengan spidol tebal: wasit tidak melihatnya.

Bagaimana pun wasit tidak sekedar bermata elang, namun faktor nyali menjadi penentu: apakah sang wasit layak dipercaya oleh rakyat Indonesia. Begitu dibilang Seno mengakhiri esainya.

( Sholihul )

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *