Centralinformationasean.com,10/11/2024) Legenda, Ia memang seorang legenda. Di tahun 1984 penggemar Rhoma Irama tercatat sebanyak 15 juta orang, atau 10% dari jumlah penduduk Indonesia kala itu. Ini berdasarkan data penjualan penjualan kaset, dan jumlah penonton film-film yang dibintanginya.
“Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas”, tulis majalah TEMPO terbitan 30 Juni 1984.
Ia juga bukan sekedar musisi yang menghabiskan waktu dari panggung ke panggung atau studio rekaman, tetapi juga seorang pembaharu. Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan “Voice of Moslem” (Suara Muslim) yang bertujuan mengubah tampilan musik Melayu dengan memadukan unsur musik rock serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung.
Lagu-lagu Rhoma berkisah mengenai banyak hal; dari mulai percintaan, kegelisahan masa muda, kehidupan keluarga, syiar agama, cinta bangsa hingga kritik sosial yang pedas.
Liriknya relevan dengan pikiran dan perasaan banyak orang, hingga ia menjadi ikon yang akrab dengan semua kalangan, dan melampaui berbagai zaman
Album Soneta Group ke-4 bertajuk Darah Muda yang dirilis Yukawi Records pada tahun 1975 . Disitu Rhoma berduet dengan pendatang baru Rita Sugiarto. Setahun kemudian film berjudul sama diluncurkan.
Rhoma Irama membintangi film arahan sutradara Maman Firmansyah tersebut bersama Yati Octavia dan Ucok Harahap.
(Sholihul)