Centralinfomationasean.com- Presiden Rusia Vladimir Putin yakin bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump “tidak aman”. Ia menyebut Trump dan keluarganya menjadi sasaran “metode yang sama sekali tidak beradab” selama kampanye pemilihan.
Presiden Rusia menyampaikan pernyataan tersebut pada Kamis (28/11/2024) dalam sebuah konferensi pers di Astana, Kazakhstan, setelah pertemuan puncak Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) selama dua hari.
Putin mengatakan ia heran dengan cara kampanye pemilihan AS berlangsung. Ia mengutip “metode yang sama sekali tidak beradab yang digunakan untuk melawan Trump, termasuk upaya pembunuhan berulang kali.”Menurut pendapat saya, ia tidak aman sekarang,” tegas Putin, seperti dikutip RT. Ia juga mencatat bahwa “berbagai insiden telah terjadi dalam sejarah AS.”
Presiden Rusia memuji Trump sebagai politisi yang berpengalaman dan cerdas, dengan mengatakan ia berharap presiden terpilih itu “berhati-hati dan memahami hal ini.”
Trump selamat dari percobaan pembunuhan pada 13 Juli saat kampanye di Butler, Pennsylvania, ketika peluru yang ditembakkan dari jarak sekitar 150 meter menyerempet telinganya. Secret Service menanggapi dengan menangkap penembak, yang kemudian diidentifikasi sebagai Thomas Crooks yang berusia 20 tahun, warga pinggiran kota Pittsburgh.
Calon pembunuh lainnya, Ryan Routh, ditangkap pada September setelah ia melakukan penyergapan di lapangan golf Florida milik Trump.
Pada Rabu, ABC News melaporkan, mengutip dokumen pengadilan, bahwa otoritas federal AS telah menangkap seorang pria Arizona yang diduga mengancam akan membunuh Trump dan keluarganya melalui serangkaian video Facebook, yang telah ia posting “hampir setiap hari.”
Putin mengatakan ia bahkan lebih heran bahwa lawan politik Trump telah menargetkan keluarga dan anak-anak Republikan itu.
Ia menyebut perilaku seperti itu “menjijikkan” dan menunjukkan kemunduran sistem politik AS, dengan mencatat bahwa bahkan kelompok kriminal tidak akan menggunakan metode seperti itu.
Putin mengatakan dia tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa pemerintahan Biden telah berupaya menciptakan kesulitan bagi hubungan Trump dengan Rusia.
Meski demikian, Moskow “siap untuk berdialog dengan Amerika Serikat, termasuk dengan pemerintahan mendatang,” tegas Putin.
(Hasanuddin)