Tradisi dan Modernisasi Untuk melawan Generasi Merkantilisme Puritan

banner 120x600
banner 468x60

Centralinformationasean.com, 7/1/2025, Inspirasi, Ada banyak alasan mengapa saya – dan kita semua – harus gigih melawan ideologi Taliban, baik yang di Afganistan, maupun bibit bibitnya, jentik jentik nyamuknya – yang sudah merebak di sini. Di negeri Nusantara kita tercinta.

Antara lain karena foto foto karya indah yang dipajang, di pamerkan di sini.

banner 325x300

Sebab, jika mereka berkuasa kita tak bisa melihat pemandangan indah ini. Negeri Indonesia kita akan berubah total.

Taliban menentang pendidikan tinggi bagi wanita, bahkan melarang mereka
keluar rumah. Taliban bengis kepada mereka.

Apa Artinya generasi Maudy
Ayunda dan Cinta Laura yang meraih gelar akademis dari universitas
bergengsi kelas dunia tidak akan ada. Gadis cantik dan cerdas seperti
Maudy Ayunda dan Cinta Laura akan dikerudungi seluruh tubuhnya, juga
otaknya, bakatnya, wawasannya, pengetahuannya, bahkan gerak geriknya.

Mereka akan dipoligami oleh penguasa Taliban di sini, dijadikan isteri
ke tiga atau ke empat. Dipaksa beranak pinak. Sungguh mengerikan!

Ideologi Taliban jelas menolak busana Nusantara.

Mereka akan Memaksa penampilan
wanita kita agar ke Arab-araban. Atau pakaian ala gurun pasir –
sebagaimana yang sudah diwajibkan di Aceh dan Sumatera Barat.

Artinya kebaya Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali ,yang memamerkan bentuk tubuh – akan diharamkan. Warisan Budaya Indonesia akan tersingkir.

Di ibukota kita bisa menyaksikan dan menikmati MRT, Grand Indonesia,
Plaza Senayan, Monas, dan pemandangan indah lainnya. Kita juga bisa melihat sedan Mercy, Audi, Tokyota Alpardh, lalu lalang. Rumah rumah
yang bagus, apartemen, dan pertokoan yang cantik, menyejukkan mata.

Barang barang bagus di mana mana. Kita tidak memilikinya. Tapi kita
senang melihatnya. Mereka milik kita semua, bangsa Indonesia.

Demikian halnya Luna Maya, Aura Kasih, Shandy Aulia, Bunga Citra Lestari, Dian Sastrowardoyo, Wulan Guritno dan wajah wajah cantik lainnya.

Kita tak bisa memiliki mereka,tapi mereka merampok kita, membawanya ke rumah. Tapi mereka adalah milik kita semua di Indonesia. Mari kita jaga mereka, jangan sampai mereka disekap Taliban.

Jangan percaya pada ocehan pengasong negara T di sini.

Politisi bohong melahirkan tukang kibul, yang biasa membalikkan fakta karena nafsu politik dan gila kuasa di sini.

Mereka sudah biasa membolak balikkan pikiran warga. Menipu kita.

Dua provinsi kita sudah jatuh ke paham Talibanisme dan sulit mengubahnya.

Kita masih punya 32 provinsi lainnya yang kita harap terus bertahan merawat Budaya Nusantara.

Tak ada salahnya wanita Indonesia pamer rambut indah, pamer bahu, pamer kecantikan, pamer kesaksian, pamer kaki, pamer sebagian dada atau
belahannya, di tempatnya yang tepat.

Tradisi ,Budaya , Tata krama membuat kita menghargai
wanita, bukan buas melihat sebagai mangsa.

Jangan kita ke Arab Araban, jangan ikut beragama radikal dan intoleran.

Surga yang dijanjikan oleh kitab suci orang Arab mayoritas sudah ada di
Indonesia. Gunung tinggi menjulang, hutan menghijau, sungai sungai
dengan air jernih mengalir, ladang luas, matahari tak terlalu panas, tak
terlalu dingin. Tanaman subur makmur, semua sudah ada di Indonesia.
Surga kita.

Kenapa orang kita, wanita kita, harus meniru niru Arab dan ke-Arab-araban
untuk mewujudkan mimpi masuk surga Tanah dan laut di sekitar kita
adalah surga.

Di sekitar kita banyak bidadari. Luna Maya, Maudy Ayunda, Bunga CItra Lestari adalah penjelmaan bidadari, dan mereka orang kita.

( Sholihul)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *