Viral…Tanah Longsor Rusak Lahan Pertanian ,Dampak Marak Galian C Illegal.

banner 120x600
banner 468x60

Centralinformationasean.com , Sragen,Sudah cukup lama Sugiyono, 45, warga Dukuh Sunggingan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, mendapat kepercayaan atau mandat dari budhe-nya untuk mengawasi lahan pertanian sawah di wilayah aliran Waduk Gebyar, tepatnya di Dukuh Bayut, Desa Jambeyan.

Tanah seluas 4.730 meter persegi itu disewakan tahunan kepada petani penggarap untuk ditanami padi.

banner 325x300

Lokasi lahan pertanian itu berdekatan dengan lokasi tambang galian batu dan tanah uruk.

Sugiyono khawatir lahan pertanian itu akan terkena dampak aktivitas alat berat yang mengeruk tanah dan batuan di lokasi itu.

Sugiyono yang juga aktivis lingkungan Desa Jambeyan mengajak Media untuk melihat lahan tersebut, Jumat (25/10/2024) siang.

Sugiyono membawa meteran yang direncanakan untuk mengukur dampak yang kemungkinan muncul akibat aktivitas tambang galian C di Dukuh Bayut, Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen itu. Lokasi lahan itu di lereng perbukitan.

Akses ke lokasi harus mengikuti jalan setapak di pinggiran aliran irigasi dari Waduk Gebyar buatan Belanda. Setelah berjalan sekitar 10-15 menit dari Jalan Sambi-Jambeyan, akhirnya tiba di lokasi. Sugiyono kaget ternyata sebagian lahan milik budhenya sudah longsor sebagai dampak aktivitas galian golongan C itu.

Ia kemudian mengukur lokasi lahan yang longsor di sisi selatan dan sisi timur. Lokasi lahan itu seperti berada di atas tebing dengan jurang yang curam.

Aktivitas Sugiyono itu mendapat perhatian para pekerja di lokasi tambang yang sedang istirahat di warung kecil tengah lokasi tambang. Ia tak menghiraukan pandangan mereka. Sugiyono mengukur panjang lahan yang longsor itu.

“Ternyata panjang lahan yang longsor mencapai 43 meter persegi.

Lebar lahan yang sudah ambrol sekitar 1-3 meter karena tidak sama. Ketinggian longsoran itu ada yang sampai 11 meter di sisi selatan dan 7-8 meter di sisi utara.

Dulu aliran air dari genangan air bekas tambang dialirkan mepet lahan sehingga lama-lama menjadi longsor,” jelas Sugiyono.

( Sholihul)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *