Pengrusakan Kebun Karet di Desa Pangkalan Indarung Diadukan ke Polres Kuantan Singingi.

banner 120x600
banner 468x60

Centralinfomationasean.com-Kebun Karet Distacking, Pemilik Adukan ke Polres Kuantan Singingi

Mediasi Pengrusakan Kebun Karet Tak Buahkan Hasil, Pemilik Mengadu ke Polres Kuansing

banner 325x300

Kuansing, Riau – Kebun karet seluas 1,2 hektar milik Sonter di Desa Pangkalan Indarung, Kec. Singingi, Kab. Kuantan Singingi (Kuansing), pada pertengahan bulan Juli 2024 Distacking oleh alat berat yang diperintahkan oleh seseorang bernama Efrizal. Kamis (10/10/2024).

Anehnya, saat Sonter menanyakan mengapa kebun karet miliknya distacking, Efrizal mengaku bahwa dirinya salah tunjuk.

Diungkapkan Sonter, dirinya sempat mendatangi Polsek Singingi untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Akan tetapi, karena ada arahan untuk dilakukan mediasi terlebih dahulu, sehingga laporan ditunda.

Akan tetapi, upaya mediasi atau perundingan telah dilakukan, namun tak membuahkan hasil.

Untuk itu, pada Rabu (09/10/2024), Sonter melalui Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (Gakorpan) Prov. Riau, Rahmad Panggabean, mengadukan pengrusakan kebun karet tersebut ke Polres Kuansing.

Kepada Awak Media, Rahmad Panggabean mengatakan, bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Efrizal sangat merugikan Sonter. Karena, pohon karet yang distacking tersebut sekitar 600 batang dan telah berproduksi.

“Ini sangat merugikan Pak Sonter. Karena penghasilan yang didapat Pak Sonter dari kebun karet yang distacking tersebut sebesar Rp. 3.000.000 tiap bulannya. Selain itu, butuh waktu 8 tahun lagi bila ditanam ulang sampai berproduksi,” kata Rahmad.

Dikutip dari lembaran aduan yang dilayangkan, kerugian yang dialami Sonter sebesar Rp. 350 juta. Dimana dalam rincian kerugian tersebut meliputi; kerugian hasil getah karet hinga saat ini (4 bulan), kerugian 600 batang karet dan biaya tanam ulang, serta kerugian penghasilan menunggu sejak usia 0 tahun sampai usia tanaman berproduksi (8 tahun).

Rahmad berharap, pihak Polres Kuansing dapat menindaklanjuti aduan yang mereka sampaikan. Sebab, dengan penghasilan getah karet inilah Sonter menghidupi anak istrinya, tak ada pekerjaan lain.

Sementara itu, Efrizal saat dikonfirmasi Awak Media melalui sambungan telepon WhatsApp, Kamis (10/10/2024) pukul 16.04, mengatakan akan menjelaskan persoalan tersebut usai dirinya pulang dari ladang.

“Nanti Saya telepon bang usai mahgrib,” kata Efrizal.

Namun hingga berita ini ditayangkan, Efrizal tak kunjung memberikan penjelasan. (Tim).sahroni

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *