Centralinfomationasean.com-17/10/2024-Opini, Heran saya uang dihambur- hamburkan hanya untuk ceremonial yg menghabiskan trilyunan upacara dan tetek bengek di IKN, president pikirannya cuma memutuskan siapa yang bawa bendera; bertanya pada gubernur bagaimana perasaannya di IKN. Presiden kan seharusnya berpikir lebih luas lagi dari sekedar seremoni? Seperti apa, bagaimana dampak iklim dan penggundulan hutan di IKN ? Lalu Bagaimana rakyat dan kaum adat di sekitar IKN.
“Kalau Udah gitu ngototnya mau buat istana di IKN terus ditinggal minta lahan pensiunan di solo; mbok coba bikin di IKN aja sana sambil berinvestasi, udah pindah ibukota masih berebut Jakarta katanya ibukotanya pindah. Ya sudah pindahin sana Semuanya ya semua” Katanya.
Lagi lagi , Sebenarnya saya sudah berdamai dengan Situasi politik di negeri ini terserah mau diapakan ini Republik oleh para buzzer itu; terserah mau ngomong apa mereka tentang junjungannya terserah!” Tambah .
Bahkan dalam diam saya setahun lebih di sosmed membuat saya menyadari betapa rusak dan bobroknya demokrasi kita dan semua berubah menjadi transaksi. Enggak ada ideologi ; enggak ada etika; bahkan sudah tidak ada empati kepada bumi pertiwi.
Tapi ketika saya melihat begitu mulusnya nepotisme di jaman Jokiwo dan itu didiamkan saja oleh semua orang; hati saya menjerit : Sampah semua Kalian yang ada di DPR ,hanya mengotori lembaga Bersih?
Akhirnya aku harus kluar lagi ,menulis dan membangunkan kalian melalui sosial media yg sebenarnya sudah jenuh dan capek melakukannya.
Tapi siapa yg akan berteriak? Ini negara sudah sangat ..hadeh.
Meski kemenko repot-repot menganulir gagalnya ceo apple nanemin saham ke kita seperti dilansir langsung di web info Director apple.inc Timcook bahwa yang jelas dikucurin dana besar itu malah India dan diajak kerjasama termasuk Amerika latin, Canada, Spain, dan Turkey. Makanya jadi orang jangan ke GR an, melihat kemampuan dulu seperti statement prabowo sendiri di NOe kalau dia sudah dipersiapkan Jokowi diajak korporasi sejak lama; diberi Konsesi Lahan lahan basah dan Tambang ,eh.. keceplosan atau enggak itu menegaskan sendiri bawa dianya nggak “cawe cawe” nepotisme itu sudah lama disiapkan.
Kita itu sudah terbiasa dimanjakan oleh APBN dan pajek ; jadi siapapun bisa jadi presiden kalau cuma belanja barang dalam Negeri Katanya . Bagi saya biasa aja Jokowi itu kok sedemikian kalian puji- puja sebagai bapak nepotisme? sebagai bapak infrastruktur? Atau bapak bansos Indonesia? Yang hebat itu seorang pemimpin yang bisa membangun “sumber daya manusia” Cerdas dan mumpuni , Membuka lapangan kerja yang luas; Menumbuhkan industri lokal yang berimapact pada pertumbuhan ekonomi. Membangun-bangun Infrastruktur Saja dan terus pake APBN tapi pemasukan minus untuk apa ,Infrastruktur jadi ,perut Kosong , Krisis melanda , waraskah.
( Hasti/ Sholihul)