Centralinfomationasean.com)Pati, Kades Tlogoharum Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati seakan mendukung premanisme di wilayahnya. Penelusuran awak media dan hasil investigasi mengarah kepada sikap provokatif Kades Manaf (16/10/2024).
Para awak media mencari fakta tentang Kades yang bersikap tidak adil kepada warganya, diduga karena korban bukan konstituennya dalam politik atau mungkin karena pelaku dari keluarga kaya dan terpandang.
saat keluarga korban menanti niat baik pelaku untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, namun penantian tersebut dibalas dengan tantangan dari kepala desa karena terbukti korban belum membuat laporan tentang penganiayaan tetapi malah dibales dengan tantangan melaporkan korban ke pihak Polsek Wedarijaksa Polresta Pati.
Penelusuran awak media mendapati kenyataan bahwa pelaku telah melaporkan korban di Polsek Wedarijaksa seperti yang disampaikan Kapolsek Wedarijaksa AKP Suntoro, “Memang ada yang membuat aduan ke Polsek Wedarijaksa tadi jam dua siang terkait dengan kasus penganiayaan di Tlogoharum, namun untuk mengetahui siapa korban dan pelaku Kita harus melakukan penyelidika dulu,” jawab Kapolsek AKP Suntoro saat dihubungi Via Celluler.
Kades Manaf menyangkal kalau mendampingi ,”Saya kebetulan waktu itu di kantor kecamatan yang jaraknya dekat dengan Polsek, karena saya di telepon dan ditangisi warga ya saya datang, Itupun saya di luar ruangan saat Vian di tanya-tanya oleh Reskrim,” jawab Kades. Namun saat ditanya oleh awak media Bukankah sikap tersebut berat sebelah sesuai yang disampaikan oleh keluarga korban bahwa Kades pilih kasih?, namun sang Kades juga tetap menyangkalnya, “Bukan pilih kasih, namun andaikan dari keluarga Eko Pranoto meminta saya sebagai Kades pun siap untuk datang dan,” tukas Kades.
Awalnya media pun melanjutkan pertanyaan jika demikian Kenapa kok tidak didamaikan saja ? diundang kedua belah pihak, kok malah dibela pelakunya, kalau demikian harusnya secepatnya untuk dilakukan mediasi antara kedua belah pihak?. Jawaban Kades tetap mengelak,”Ya tidak harus sekarang dong, kan juga harus dilihat kondisi kesehatan dan ini waktunya juga sudah malam, saya ini kondisi sakit jadi tidak bisa dipaksakan.” (sambil sang istri menunjukkan sekeranjang obat di depan para awak media), “Ini lho Mas bapaknya itu lagi sakit ini obatnya segini banyak tolong mohon dimaklumi,” Ketus sang istri Kades.
Sebenarnya masih ada waktu dan kalau memang kondisi Kades tidak sehat tinggal menelpon keluarga pelaku, namun Kades menolak dengan dalih kondisi kesehatannya dan sudah malam padahal waktu baru menunjukkan pukul 18. 30 WIB, saat para awak media bertandang ke rumah Kades telogorum yang berada di desa Ketalit Kecamatan Juwana pada tanggal 15/10 lalu. Hal ini jelas menunjukkan ketidakmauan Kades untuk mendamaikan warganya. Bibi korban (Fatimah) yang ikut hadir dalam peristiwa tersebut pun geram dan batas kesabarannya pun habis karena usaha untuk damai pun ditolak secara halus oleh Kades.
saat itu juga korban diajak oleh Fatimah untuk melanjutkan laporannya di Polresta Pati dan pelaku pun dilaporkan dengan dua laporan tanggal 15/10 pukul 20. 00 WIB rombongan korban bersama keluarga sampai di Polresta Pati hingga larut malam awak media memantau jalannya proses, dan berdasarkan bukti dan saksi-saksi yang kuat unit Reskrim melalui gelar perkara malam itu juga kasus sudah berstatus penyidikan dan pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Pada keesokan harinya tim Resmob Polresta Pati melakukan pengintaian guna eksekusi pelaku hingga malam harinya Bibi korban berhasil memancing pelaku untuk datang ke rumah orang tua korban, di mana korban posisi berduka atas meninggalnya ayah nya dan malam itu sedang ada acara melekan tiga harinya Ayah korban, sehingga posisi rumah korban ramai. Pelaku yang diinvestigasi oleh awak media pun mengakui perbuatannya dan dengan sikap yang menunduk lesu juga mengakui perbuatannya. Selain menganiaya Eko Pranoto juga mengeroyok Karyono (adik Eko Pranoto) di balai desa Tlogoharum.
Terbongkar sikap Kades Manaf Yang tidak adil karena saat diklarifikasi oleh awak media disaksikan puluhan warga yang hadir pada acara melekan. Kades Manaf lah yang menyuruh laporan, “Sumpah demi Allah saya disuruh Pak Manaf untuk melaporkan, katanya untuk mengimbangi laporan dari Eko Pranoto,” ungkap ayah pelaku yang disaksikan oleh puluhan orang yang hadir. Dan dalam peristiwa tersebut hadir tim Resmob Polresta Pati menjemput Vian yang sudah dipancing keluarga korban di tempat tersebut.
Salah satu warga kepada media mengatakan Iba dan kasihan,”Kasihan Mas orang tuanya baru saja meninggal malah dianiaya, Kades bukan mau mendamaikan malam memprovokasi, sangat kami sayangkan sikap Kades tersebut,” ungkap warga kepada media.
Di saat pemerintah gencar perangi premanisme namun berbanding terbalik dengan Kades Manaf yang seakan memelihara premanisme di desanya. Bukan membuat kondusif malah menjadi provokatif, hal tersebut sangat disayangkan warga yang hadir menyaksikan dan mendengarkan pernyataan orang tua pelaku.
Ada bekas lebam luka di sekitar mata Vian, mungkin itu sebagai dasar laporannya, namun menurut kesaksian korban dan saksi mata, tidak tahu tentang itu, karena tidak ada yang merasa memukul hingga lebam seperti itu.
( Js/Sholihul)