Monco Pat, pemetaan kuna tentang wilayah yang ada “berdasar” hari pasaran di masing masing Tempat ,sesuai Pasaran.

banner 120x600
banner 468x60

Centralinfomationasean.com31/10/2024)Tradisi, Pañatur/pahaṣṭa desa yang konsepnya “berkembang” menjadi mancapat/mancalima di era selanjutnya, merupakan pemetaan kuna tentang wilayah yang ada “berdasar” hari pasaran di masing masing tempat tersebut.
1 desa induk (utama) dengan 4/8 desa penyangga di sekelilingnya yang letaknya berada di 4/8 penjuru mata angin.

Meskipun tidak selalu harus pas dengan arah itu, namun ketika paman Pawiro Rejoss bercerita tentang perahu getek kali progo, hal itu bisa ditelusuri lebih jauh lagi dengan keberadaan desa desa dengan pasaran itu di DAS Progo.
Njuk nggo ngopo? Ben
ditulis ben dadi buku

Perahu menjadi alat utama transportasi air pada masa lalu, benda itu menjadi sarana penyeberangan dari satu titik di ke titik lain di seberang sungai. Prasati Canggu dari era Hayam Wuruk (nek ra bener ) mencatat puluhan desa desa (penyeberangan) di pinggir sungai sepanjang sungai Solo dan sungai Brantas, dalam prasasti tempat tempat itu di catat sebagai “nadītīrapradeśa”. Desa desa itu sangat mungkin berkembang menjadi besar karena adanya pasar dadakan di sana. (mungkin, jok percaya banget .

banner 325x300

Kliwon adalah salah satu hari dalam pasaran Jawa yang dikenal dengan pancawara selain Pon, Wage, Legi, Pahing. Selain memiliki arti, terkait pasar juga menentukan posisi.

Desa dengan pasaran Kliwon ‘biasanya’ berada di tengah.

Desa dengan pasaran Pahing berada di Selatan, Wage di Utara,

Pon merujuk posisi Barat dan Legi adalah hari pasaran desa yang berada di sisi Timur desa Induk.

Gambar pemanis yang tidak manis karena posisi lungguhe adoh adohan ndak catetanne di conto.
maturnuwun kanjeng Mbah Mbendho

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *