Agincourt Resources Tunjukkan Inovasi Jembatan Arboreal untuk Primata Batang Toru di Asian Primate Symposium .

banner 120x600
banner 468x60

Medan,Centralinfomationasean.com) 28 November 2024 PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, mempresentasikan inovasi harmonisasi kegiatan pertambangan dengan pelestanan alam di ajang Asian Primate Symposium yang tahun ini mengangkat tema “Living in Harmony with Primates.” Melalui proyek 13 jembatan arboreal yang dilengkapi camera trap, Perusahaan dapat membangun kehidupan yang berdampingan dan berkelanjutan antara manusia dengan primata.

Asian Primate Symposium ke 9 yang berlangsung di Universitas Sumatra Utara pada 23 27 November 2024 ini diikuti 295 parusipan, mencakup ilmuwan, pakar primata, dan konservasionis dari berbagai negara, dengan beragam topik diskusi tingkat tinggi soal pnmata. Di ajang bergengsi tersebut, PT Agincourt Resources (PTAR) mengangkat penelitan berjudul “Arboreal Bridges for Sustaimable Human Primates Coexistence withun Ecologies Adaptation at Martabe Gold Mine.”

banner 325x300

Superintendent Environmental Site Support Agincourt Resources, Syasful Anwar, mengatakan pemasangan jembatan arboreal merupakan bagian dari komitmen Perusahaan untuk memastikan keberlangsungan hidup ekosistem primata di sekitar areal tambang.

Jembatan arboreal yang menyerupai jembatan gantung dan dirancang khusus untuk hewan arboreal atau hewan hewan yang sebagian besar hidupnya di atas pepohonan berperan sebagai penghubung antarfragmen di hutan yang ada di area Tambang Emas Martabe. Melalui jembatan arboreal, primata dapat dengan bebas berpindah ke area lain, mencari makan, dan berkembang biak tanpa terhalang aktuvitas manusia.

“Jembatan arboreal memberikan fleksibilitas bagi primata untuk beradaptasi dengan perubahan hngkungan sekaligus mengurangi risiko konfik antara satwa dengan manusia,” katanya.

Sepanjang 2023-2024, terekam enam spesies memanfaatkan jembatan arboreal di kawasan Tambang Emas Martabe. Mereka adalah huliap (Presbviis sumatrana), beruk (Macaca nemestrina). monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung kelabu (Trachn pithecus cristatus), jelarang hitam (Ratufa bicolor), dan musang akar jawa (Arctogalidia trivirgata).

Manager Environmental Agincourt Resources, Mahmud Subagya. menambahkan bahwa jembatan arboreal merupakan salah satu contoh nyata bagaimana industri pertambangan dapat berjalan benmngan dengan upaya konservasi keanekaragaman hayati.

“Partisipasi PTAR dalam Asian Primate Symposium menegaskan komitmen kami terhadap pelestanan keanekaragaman hayat Sumatra, sekaligus memastikan praktik tambang yang berkelanjutan. Proyek ini tidak

hanya memberikan manfaat bagi satwa liar, tetapi juga bagi masyarakat sekitar dan generasi mendatang,” tutur Mahmud.

Jembatan arboreal di Tambang Emas Martabe menjadi tonggak penting dalam upaya melindungi kekayaan ekologi di alam Sumatra. Proyek ini membuktikan bahwa dengan komitmen yang kuat, dapat tercapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Selain itu, terdapat dua penelitran lain tentang konservasi keanekaragaman hayati di Tambang Emas Martabe dipresentasikan di Asian Primate Sympostum 2024. Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa Universitas Nasional, Jakarta, selama bermagang di Hb PTAR. Mereka adalah Dimas Firdsyanto dan Fathiya Rahma.

(Hasanuddingulo)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *