Aliansi Madura Indonesia (AMI) kembali menggelar aksi demontrasi di kantor wilayah kementerian hukum dan HAM Jatim, perihal makin maraknya peredaran narkoba di berbagai lapas.
Bahkan data yang dimiliki oleh AMI kali ini diungkapkan langsung oleh mantan napi yang baru saja keluar dari masa hukumannya, serta adanya informasi dari DitjenPas perihal menggelar operasi senyap di Lapas Pamekasan dan Lapas Pamekasan narkotika.
Fakta mengejutkan banyak ditemukan bahwasanya keberadaan narkoba merupakan bukan hal yang baru, melainkan ada pembiaran yang ditengarai oleh oknum sipir dari lapas Pamekasan, tidak hanya disitu saja, DitjenPas berhasil mengamankan 4 PJU.
Atas dasar itulah AMI meminta kepada kantor kementerian hukum dan HAM untuk segera mengusut tuntas persoalan yang telah mencoreng program akselerasi dari kementerian.
“Kami disini menginginkan sebuah kejelasan, jangan sampai warga binaan itu malah dibiarkan mendapatkan narkoba dari kepentingan para oknum-oknum sipir, pecat mereka semua dengan tidak hormat” tandas Rosi Kancil (23/12) selaku ketua umum DPC AMI Pamekasan.
Rosi juga menambahkan bahwasanya baru-baru ini menyampaikan perihal dua lapas Pamekasan umum dan narkotika yang telah dirazia oleh DitjenPas hingga berhasil mengamankan 4 oknum PJU utama dan berbagai barang bukti narkoba.
Tentunya hal tersebut semakin membuat tercoreng nama Lapas Pamekasan semakin buruk di khalayak luas. Hingga membuat asumsi masyarakat semakin tidak percaya jika program akselerasi dari kementerian hanyalah formalitas belaka.
Sementara itu dalam kesempatan saat menemui perwakilan Aliansi Madura Indonesia, pihak Kanwil Kemenkumham Jatim ditemui oleh Tjahja selaku Kabid keamanan dan Soifur yang menerima audensi dengan menyampaikan bahwasanya untuk seluruh informasi akan segera ditindaklanjuti.
“Perihal 6 oknum PJU dari Lapas Pamekasan dan Madiun memang betul saat itu dibawa ke Kanwil Jatim atas kesalahan yang telah dilakukan, jadi memang benar saat itu menunggu waktu team pusat, dan saat ini mereka sudah dibawa ke Jakarta untuk melakukan proses selanjutnya,” tandas Tjahja.
Tidak puas mendapatkan jawaban tersebut, Aliansi Madura Indonesia bakal menggelar aksi susulan di Lapas Pamekasan dan Narkotika untuk mengusut tuntas persoalan ini hingga ke akar-akarnya, karena menurut informasi yang didapatkan, masih ada bandar yang sengaja tidak dipindah dan ada oknum sipir yang terlibat dalam peredaran narkoba.
(sofyan)