Centralinformationaaean.com, Sejarah, KIsah Pahlawan dari Minahasa
Pierre Andreas Tendean adalah seorang pahlawan revolusi Indonesia yang dikenal karena pengorbanannya dalam peristiwa G30S/PKI. Berikut adalah ringkasan lengkap mengenai sejarah hidup dan kontribusinya:
1. Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Kelahiran: Pierre Tendean lahir pada 21 Februari 1939 di Jakarta. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, putra dari Dr. A.L. Tendean, seorang dokter asal Minahasa, dan Cornel M.E., yang merupakan keturunan Belanda-Perancis.
Pendidikan Awal: Pierre memulai pendidikan dasar di Magelang, kemudian melanjutkan ke SMP dan SMA di Semarang. Sejak kecil, ia terpengaruh oleh semangat perjuangan kemerdekaan yang dilihatnya dari para pejuang yang mengunjungi ayahnya.
2. Karier Militer
Akademi Militer: Pada tahun 1958, Pierre berhasil masuk ke Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) di Bandung, meskipun awalnya orang tuanya menginginkan ia menjadi dokter atau insinyur. Ia lulus pada tahun 1962 dengan prestasi yang baik.
Tugas Pertama: Setelah lulus, ia ditugaskan sebagai Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan di Medan. Ia kemudian mengikuti pendidikan Sekolah Intelijen dan terlibat dalam operasi militer selama konfrontasi dengan Malaysia.
3. Peran dalam G30S/PKI
Pengawal Jenderal Nasution: Pada tahun 1965, Pierre diangkat sebagai ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution. Pada malam peristiwa G30S, ketika pasukan PKI mencoba menculik Jenderal Nasution, Pierre berada di rumahnya.
Pengorbanan: Saat terjadi kerusuhan pada 1 Oktober 1965, Pierre terbangun oleh suara tembakan dan berlari ke depan untuk melindungi Jenderal Nasution. Dalam upaya menyelamatkan atasannya, ia mengaku sebagai Nasution saat dikejar oleh anggota PKI. Akibatnya, ia ditangkap dan dibunuh bersama enam perwira lainnya.
4. Pengenalan Sebagai Pahlawan Revolusi
Penemuan Jenazah: Jenazah Pierre ditemukan di Lubang Buaya bersama dengan jasad para perwira lainnya. Mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Kisah Kepahlawanan dari Minahasa
Penghargaan: Atas jasa-jasanya, Pierre Tendean dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 111/KOTI/Tahun 1965 pada tanggal 5 Oktober 1965 dan dinaikkan pangkatnya secara anumerta menjadi Kapten.
5. Warisan
Pierre Tendean dikenang sebagai simbol keberanian dan pengorbanan dalam mempertahankan negara dari ancaman ideologi ekstremis. Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam memperjuangkan nilai-nilai kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
Kesimpulan
Pierre Andreas Tendean adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang menunjukkan dedikasi dan keberanian luar biasa dalam menghadapi situasi berbahaya demi keselamatan atasannya dan negara. Pengorbanannya dalam peristiwa G30S/PKI akan selalu dikenang dalam sejarah Indonesia sebagai contoh pengabdian kepada bangsa.
(Sholihul)