Centralinformationasean.com)Tapteng – Warga Masyarakat bentangkan Poster bertuliskan “Awas Polusi Udara” di tengah jalan, tepatnya di simpang tiga Pasar Sibuluan, yang menghubungkan JalanĀ R. Surbakti dengan Jalan Abdul Rajab Simatupang, Kelurahan Sibuluan Indah, Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara, Senin (3/2/2025).
Poster itu, sebagai bentuk protes warga Masyarakat sekitar simpang tiga Pasar Sibuluan, terkait aktifitas Mobil Tronton dan Dump Truck pengangkut semen, yang hilir mudik melewati jalan ini. Hal ini disampaikan oleh salah seorang warga bernama R. Boru Simamora, yang sehari-hari berjualan bahan makanan dan sayuran di lokasi itu.
R. Boru Simamora mengatakan, aktifitas Mobil Tronton dan Dump Truck pengangkut semen milik pengusaha Kota Sibolga itu, sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar, maupun pengguna jalan lainnya, karena menyebabkan polusi udara.
“Kami warga disini, merasa tidak nyaman dan terganggu dengan aktifitas mobil-mobil pengangkut semen itu, debu semennya beterbangan kemama -mana, hingga masuk ke rumah warga serta merusak kualitas barang dagangan kami,”ujarnya.
Ia mengungkapkan, debu semen tersebut tidak hanya mengotori rumah warga dan lingkungan, tetapi juga berpotensi mengancam kesehatan, melalui saluran pernapasan.
“Debunya berpotensi mengancam kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap masalah pernapasan. Pengusaha dapat untung, warga dapat penyakit,”ungkapnya, dengan nada kesal.
Diharapkan lanjutnya, para pihak terkait segera mengatasi situasi ini agar tidak berlanjut, mencari solusi yang tidak merugikan lingkungan dan warga sekitar, seperti menggunakan metode pengendalian debu atau menyesuaikan waktu kerja yang tidak mengganggu warga.
“Tindakan cepat dari pemerintah sangat diperlukan. Selain mencemari udara, Mobil Tronton dan Dump Truck tersebut juga telah merusak jalan diwilayah ini karena melebihi tonase.. Para pengusaha juga jangan berdiam diri, namun mencari jalan keluar, sehingga warga merasa nyaman,”imbuhnya.
Senada dengan R. Boru Siamamora, warga lain bernama Dewi, yang membuka warung makanan disekitar simpang tiga Sibuluan itu, merasa resah dan kuatir.
Dewi mengaku, dirinya sangat kuatir terhadap kebersihan makanan yang dijualnya, akibat debu semen tersebut.
“Sejak mobil pengangkut semen tersebut melewati jalan ini, penghasilan warung makan saya menurun drastis. Oleh sebab itu, kami memohon kepada Para pengusaha semen, agar sesering mungkin, menyirami air di bahu jalan, sehingga orang yang makan tidak terganggu,”pintanya.
Hngga berita ini diterbitkan, tidak berhasil dikonfirmasi salah satu pengusaha semen tersebut. (Julfahmi pulungan)